Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI - China Jajaki Kerja Sama Pembangunan Tanggul Laut Rp90 Triliun Tangerang - Bekasi

Indonesia menjajaki peluang kerja sama dengan China untuk membangun tanggul laut senilai Rp90 triliun
NCID / Ilustrasi
NCID / Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan pusat riset asal China yakni Nanjing Hydraulic Research Institute (NHRI) untuk menjajaki peluang kerja sama pembangunan pemecah gelombang (breakwaters) dan struktur tanggul laut (sea dikes).

Basuki menyebut, pertemuan tersebut bakal ditindaklanjuti dengan rencana kunjungan tim NHRI ke Indonesia guna me-review data dan kajian basic design pembangunan tanggul laut yang disusun oleh tim ahli Korea Selatan, Belanda dan tim Kementerian PUPR.

Sebelumnya, Basuki menjelaskan bahwa dalam kajian tersebut, biaya yang dibutuhkan untuk membangun tanggul laut dari Bekasi hingga Tangerang mencapai Rp90 triliun.

“Hal ini merupakan transfer of knowledge dari Tiongkok ke Indonesia. Adapun rencana pembiayaan akan menggunakan skema loan,” jelas Basuki dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (27/9/2024).

Sementara itu, Perekayasa Ahli Utama Kementerian PUPR Arie Setiadi menjelaskan bahwa Pantai Utara Jawa menghadapi ancaman tenggelamnya area pesisir dengan laju penurunan tanah 15-16 cm per tahun dan masalah tanah lunak yang signifikan.

Karenanya, perumusan pembentukan tanggul laut menjadi salah satu hal yang saat ini menjadi perhatian pemerintah.

Adapun, saat ini rencana konstruksi tanggul laut tersebut tengah memasuki tahap echosounding dan melakukan pengumpulan data bathimetri serta investigasi tanah dalam perancangan sea dikes sepanjang 22 km dari Bekasi ke Tangerang.

“Proyek ini dirancang secara terintegrasi dengan tanggul laut yang berfungsi ganda sebagai jalan raya untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, dan sebagai bendungan estuari untuk menjadi tampungan air tawar,” jelas Arie.

Namun demikian, sebelum membangun tanggul laut tersebut perlu dilakukan perbaikan sanitasi masyarakat sekitar terlebih dahulu. Hal itu diperlukan guna menghindari pencemaran air di area tanggul laut nantinya. 

“Perlu perbaikan sanitasi masyarakat terlebih dahulu, karena ada 13 sungai yang bermuara di area tersebut, agar tanggul tidak menjadi septic tank,” Pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper