Bisnis.com, MANGUPURA – Bank Dunia atau World Bank menyoroti pendapatan yang dibukukan para petani kecil Indonesia hanya berada di level US$341 atau sekitar Rp5,17 juta (asumsi kurs Rp15.189 per US$) dalam setiap tahunnya.
Direktur Wilayah Indonesia, Timor Leste, Asia Timur dan Pasifik World Bank Carolyn Turk menuturkan bahwa rata-rata pendapatan harian petani kecil di Indonesia hanya sebesar US$1 atau sebesar Rp15.190 dalam posisi kurs Kamis, (19/9/2024).
“Menurut Survei Pertanian Terpadu yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, pendapatan rata-rata petani kecil kurang dari $1 per hari atau $341 per tahun,” jelas Carolyn di hadapan 16 delegasi negara dalam agenda Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024 di Bali, Kamis (19/9/2024).
Dari hasil survei itu, imbuh Carolyn, diketahui bahwa pendapatan petani beras jauh lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan dari perkebunan dan pertanian holtikultura.
Lebih lanjut, Carolyn menjelaskan bahwa rendahnya nilai pendapatan yang dihasilkan para petani kecil RI itu tak lain dari terbatasnya lahan yang dimiliki. Hampir dari 87% petani RI hanya memiliki area pertanian kurang dari 2 hektare.
“Dan dua dari tiga petani RI memiliki kurang dari setengah hektare. Keuntungan hanya dikantongi oleh industri beras besar. Petani kecil dan pengusaha yang terbatas terkadang jatuh jauh di bawah minimum [pendapatannya],” tegasnya.
Baca Juga
Adapun, berdasarkan catatan Bisnis, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Survei Pertanian Terintegrasi atau SITASI 2021. Berdasarkan survei tersebut, rata-rata petani skala kecil di Indonesia hanya mampu meraup pendapatan bersih Rp5,23 juta dalam setahun.
“Berdasarkan hasil SITASI 2021, rata-rata petani skala kecil di Indonesia hanya mampu meraup pendapatan bersih/penghasilan sebesar US$ PPP 1.099,88 atau setara dengan Rp5.234.019,99 dalam setahun,” tulis BPS dalam Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Karakteristik Utama Sektor Pertanian (Hasil SITASI 2021), dikutip Rabu (8/3/2023).
Sementara itu, selain petani skala kecil, termasuk perusahaan pertanian rata-rata mampu meraup pendapatan bersih sebesar Rp22,98 juta dalam setahun.
Besarnya perbedaan nominal yang diterima menunjukkan adanya ketimpangan yang cukup lebar antara petani skala kecil dan bukan petani skala kecil di Indonesia.
Menurut survei tersebut, salah satu faktor yang menjadi pemicu ketimpangan tersebut adalah komposisi dari petani skala kecil yang sebagian besar terdiri dari unit usaha perorangan dan sedikit unit usaha kelompok.