Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) menjelaskan alasan jajaran direksi Perusahaan Umum (Perum) Bulog dirombak di antaranya Bayu Krisnamurthi dicopot dan diganti oleh Wahyu Suparyono.
Tiko menjelaskan penggantian jajaran direksi perusahaan BUMN di sektor pangan itu dilakukan untuk meningkatkan fungsi Bulog ke depan.
"Kita karena mau ada perubahan fungsi ke depan, Bulog jadi perlu ada alignment dari sisi kelembagaan,” jelasnya saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Rabu, (11/9/2024).
Dia menjelaskan, Wahyu Suparyono yang ditunjuk menjadi Dirut Bulog bukanlah sosok baru di sana. Wahyu tercatat pernah menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum Perum Bulog periode 2016–2017.
Tiko tak memerinci langkah yang akan diambil untuk memperkuat fungsi bulog ke depan, tetapi memastikan pihaknya tengah menggagas pola kelembagaan yang bakal dilakukan usai penyegaran tersebut.
“Pola kelembagaannya sedang digagas, tapi Pak Wahyu memang orang lama Bulog dan sudah berpengalaman di Bulog,” tambahnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, penggantian Dirut Perum Bulog itu sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-73/DHK.MBU.A/09/2024.
Di sana dijelaskan bahwa Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi bersama Purnomo Sinar Hadi sebagai Direktur Human Capital dinyatakan telah menyelesaikan pengabdiannya di Perum Bulog.
Kemudian Wahyu Suparyono menjadi direktur utama Perum Bulog setelah sebelumnya menjabat sebagai direktur utama PT Asabri (Persero).
Adapun, Bayu Krisnamurthi sendiri diketahui belum genap setahun menjabat sebagai dirut Perum Bulog. Pasalnya, Bayu baru diangkat pada 1 Desember 2023, menggantikan Budi Waseso.
Pengangkatan tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-341/MBU/12/2023 tanggal 1 Desember 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perum Bulog.