Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP, PKB, PPP Kompak Soroti Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% Prabowo

Ketiga fraksi menilai bahwa target pertumbuhan ekonomi 2025 mestinya bisa lebih tinggi dari 5,2%, disertai penjelasan bagaimana dampaknya bagi masyarakat luas.
Menteri Pertahanan yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kedua kanan),  Menko PMK Muhadjir Effendy (dari kiri), Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). / Bisnis
Menteri Pertahanan yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kedua kanan), Menko PMK Muhadjir Effendy (dari kiri), Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hingga Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kompak menyoroti target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2025 atau tahun pertama pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sorotan tersebut disampaikan dalam penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi atas RUU APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (20/8/2024).

Pandangan Fraksi PDIP disampaikan oleh Adisatrya Suryo Sulisto. Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak sekadar menyampaikan target pertumbuhan ekonomi 5,2%, tetapi juga harus menjelaskan dampak pertumbuhan ekonomi yang berkualitas untuk rakyat, seperti efeknya ke penambahan penghasilan, tambahan lapangan kerja, hingga penguatan usaha rakyat di setiap sektor.

"Sehingga rakyat dapat mengetahui dampak ekonomi yang berkualitas di dalam kehidupan," jelas Adi dalam rapat.

Sementara itu, perwakilan Fraksi PKB Ratna Juwita Sari menyatakan pihaknya tidak puas dengan target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada tahun depan. PKB, sambungnya, merasa angka pertumbuhan tersebut bisa lebih baik.

"Fraksi PKB mengusulkan agar target tersebut bisa dinaikkan di angka 5,3% sebagaimana yang telah diraih pada masa pandemi Covid-19 di tahun 2022," ujar Ratna pada kesempatan yang sama.

Oleh sebab itu, dia meminta agar pemerintah Prabowo memberikan perhatian lebih pada investasi, baik dari luar negeri maupun domestik. PKB meyakini investasi menjadi jalan tercepat untuk memberikan nilai tambah yang signifikan, khususnya pada penyerapan tenaga kerja.

Sedangkan perwakilan Fraksi PPP Muh. Aras mendorong agar pemerintahan Prabowo nantinya bisa melakukan terobosan yang signifikan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi 5,2%. PPP, sambungnya, ingin agar kualitas hidup masyarakat juga meningkat.

"Untuk selain mampu mencapai pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2% seperti yang dipatok RAPBN 2025, ini juga mampu meningkatkan kualitas pertumbuhannya guna pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia," kata Aras pada kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming atau pada 2025 sebesar 5,2%.

Hal ini disampaikan Jokowi pada Pidato Kenegaraan dalam rangka Penyampaian Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan, Jumat (16/8/2024).

"Pertumbuhan ekonomi 2025 diperkirakan sebesar 5,2%," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper