Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia memiliki fundamental yang kuat untuk bisa mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Airlangga menuturkan Indonesia pada kuartal kedua 2024 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Capaian pertumbuhan tersebut, kata dia, mengungguli China yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,7%, juga Singapura 2,9%, Korea Selatan 2,3%, dan Meksiko 2,24%.
Pertumbuhan ini juga didukung dengan laju inflasi yang terkendali, yang mana pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,13%, tetap terjaga dalam rentang sasaran.
Airlangga mengatakan dengan fundamental yang kuat tersebut, Indonesia akan bisa menjadi negara yang berdaulat, maju, dan sejahtera dalam 100 tahun kemerdekaan, yaitu Indonesia Emas 2045.
“Indeks daya saing global kita juga meningkat tujuh poin dalam setahun. Lembaga pemeringkat memberikan komentar yang bagus tentang infrastruktur kita, efisiensi bisnis, efisiensi pemerintah, serta kinerja ekonomi. Jadi, saya pikir reformasi kita telah dilaksanakan dan diapresiasi oleh para pelaku dan pemangku kepentingan,” katanya dalam Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) CEO Forum 2024, yang dikutip melalui keterangan resmi, Selasa (6/8/2024).
Baca Juga
Airlangga menyampaikan pemerintah akan mendorong strategi kebijakan melalui tiga mesin ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Ketiga mesin pertumbuhan tersebut di antaranya terus mendorong pengembangan teknologi digital, inisiatif ekonomi hijau, dan bioteknologi modern. Di samping ketiga mesin pertumbuhan ini, pemerintah juga akan fokus meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan sosial.
Airlangga optimistis, peran Indonesia dalam berbagai forum kerja sama internasional, termasuk aksesi menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), akan turut mendorong peningkatan investasi dalam negeri, kepercayaan dunia terhadap Indonesia, serta membuka pasar ekspor yang lebih luas.
Lebih lanjut, pemerintah juga mendorong kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai perekonomian nasional dan mendukung sektor teknologi dan manufaktur, termasuk komponen kendaraan listrik.
Airlangga menambahkan, pemerintah tengah mempercepat pengembangan ekosistem industri semikonduktor sebagai mesin perekonomian baru, meliputi pengintegrasian aset penting seperti mineral, teknisi terampil, dan energi terbarukan, ke dalam industri chip global, termasuk pengembangan Batam dan Bintan sebagai kawasan ekonomi khusus semikonduktor.
Pengembangan ekosistem industri semikonduktor tersebut pun didukung oleh kebijakan yang tepat sasaran, insentif fiskal, energi bersih, dan peleburan mineral.