Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggaraan Pilkada 2024 dinilai bisa menjadi 'penyelamat' usai pertumbuhan ekonomi kuartal II/2024 melambat secara tahunan maupun kuartalan.
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2024 pada 27 November nanti bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi pada sisa tahun ini.
"[Pilkada 2024] dapat mendorong konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. Selain itu, pemerintah telah memutuskan untuk melanjutkan pencairan bantuan sosial sebanyak tiga kali lagi pada semester II/2024," jelasnya, Selasa (6/8/2024).
Dia pun menjelaskan sejumlah pendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2024 yang sebesar 5,05% YoY. Misalnya, konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh sebesar 9,98% year-on-year (YoY) dan menyumbang 15% dari pertumbuhan tahunan.
Meski demikian, pertumbuhan konsumsi LNPRT itu didorong karena perayaan hari raya keagamaan seperti Iduladha.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga dikaitkan kepada pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2024. Namun, Satria mengungkapkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,93% YoY relatif tidak berubah dari kuartal sebelumnya dan malah alami perlambatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca Juga
Alokasi belanja pemerintah juga menurun drastis, hanya tumbuh 1,4% YoY. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu pertumbuhannya hampir 10%.
Terakhir, dia melihat peningkatan investasi di sektor permesinan dan konstruksi menjadi pendorong utama pertumbuhan gross fixed capital formation (GFCF) atau investasi tetap sebesar 4,43%.
Dia juga merasakan angin segar usai terjadi pertumbuhan positif di ekspor neto usai kuartal sebelumnya pertumbuhannya negatif. Dia menjelaskan ekspor tumbuh sebesar 8,28% YoY sementara impor tumbuh 8,57% YoY pada kuartal II/2024.