Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Kuartal II/2024 Melambat, Pemerintah Akan Genjot Sektor Konstruksi hingga UMKM

Sektor konstruksi dapat dipacu melaui proyek pemerintah, sementara UMKM dapat tumbuh melalui dukungan KUR.
Pembangunan Gedung bertingkat di Makassar, Sulawesi Selatan. / Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pembangunan Gedung bertingkat di Makassar, Sulawesi Selatan. / Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan menggenjot sektor konstruksi hingga UMKM usai pertumbuhan ekonomi kuartal II/2024 melambat secara tahunan maupun kuartalan, yakni hanya 5,05%.

Airlangga menyatakan pemerintah berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi ke depannya atau pada kuartal III dan IV tahun ini. Caranya, dengan memberi sejumlah fasilitas untuk sektor konstruksi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Fasilitas yang diberikan untuk sektor konstruksi itu juga tentu pemerintah akan perhatikan. Kemudian sektor lain tentu mendorong UMKM, beberapa hal yang terkait UMKM, dan pemerintah bisa mendorong dalam kebijakan untuk UMKM yang terlibat dalam kredit usaha rakyat," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).

Meski demikian, dia tidak menjelaskan secara detail fasilitas apa yang akan diberikan ke sektor konstruksi dan UMKM tersebut. Meski demikian, Airlangga menyatakan kebijakan untuk UMKM yang terlibat dalam kredit usaha rakyat (KUR) akan segera dibahas dalam rapat Komite KUR.

Selain itu, ketua umum Partai Golkar ini juga menyatakan pemerintah turut akan memperhatikan belanja pemerintah. Apalagi, pertumbuhan konsumsi pemerintah hanya berada di angka 1,42% secara year-on-year (YoY) pada kuartal II/2024.

"Pemerintah yang akan dorong tentu terkait dengan belanja pemerintah sehingga belanja pemerintah bisa digenjot di kuartal ketiga ini," ungkap Airlangga.

Dia menjelaskan, pada kuartal II/2024, pemerintah memang menahan sedikit konsumsinya. Alasannya, pemerintah ingin menggerakkan sektor di luar pemerintahan.

Meski demikian, dia menyatakan kontribusi pemerintah dari segi belanjanya hanya 7% dari total PDB. Oleh sebab itu, pemerintah akan utamakan kegiatan-kegiatan lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper