Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Sebut Standar Euro 4 Diterapkan Bertahap untuk Solar Subsidi

Kementerian ESDM tengah mengkaji kemungkinan penerapan secara bertahap BBM standar Euro 4 untuk produk Biosolar subsidi dalam waktu dekat.
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji kemungkinan penerapan secara bertahap bahan bakar minyak (BBM) standar Euro 4 untuk produk Biosolar 48 subsidi dalam waktu dekat. 

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, rencananya uji coba itu bakal dilakukan lebih dahulu untuk wilayah Jawa Barat bagian utara dan Jakarta. 

“Tahap awal di wilayah Jawa Barat bagian utara dan Jakarta dengan solar rendah sulfur untuk jenis solar subsidi,” kata Dadan saat dikonfirmasi, Rabu (17/7/2024). 

Dadan mengatakan, kementeriannya bersama dengan PT Pertamina (Persero) masih mematangkan rencana implementasi penerapan uji coba bertahap tersebut. 

“Dalam kajian Kementerian ESDM bersama Pertamina dan kementerian atau lembaga lain, pemanfaatannya dilakukan bertahap,” kata dia. 

Rencananya, bahan bakar diesel itu nantinya bakal dicampur dengan bauran bahan bakar nabati atau BBN untuk menekan konten sulfur ke level paling rendah dengan standar acuan saat ini setara Euro 4 atau kandungan sulfur 50 part per million (ppm).  

Adapun, Biosolar 48 subsidi saat ini memiliki kandungan sulfur paling tinggi mencapai 2.500 ppm. Sepanjang tahun lalu, volume konsumsi bahan bakar subsidi itu mencapai 17,3 juta kiloliter atau mengambil porsi 26% dari keseluruhan produksi bahan bakar nasional. 

Sementara itu, standar emisi Euro merupakan standar yang digunakan negara Eropa untuk mengetahui kualitas udara. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, maka akan semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan. 

Euro 4 memiliki kandungan nitrogen oksida, bagi kendaraan berbahan bakar bensin tidak melebihi 80 milligram per kilometer, 250 miligram per kilometer untuk mesin diesel, dan 25 milligram per kilometer untuk diesel particulate matter. Singkatnya, Euro 4 merupakan bahan bakar dengan kandungan sulfur nilai maksimal 50 ppm.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) siap untuk memasok BBM jenis diesel dengan spesifikasi Euro 4 terkait dengan rencana uji coba produk anyar solar Pertamina pada 17 Agustus 2024 mendatang. 

Rencananya, Pertamina bakal memperkenalkan produk solar anyar ke pasar dengan uji coba di tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta. 

“Nanti kita support Patra Niaga yang untuk 17 Agustus itu, kalau tidak salah akan ditunjuk tiga SPBU dulu di Jakarta, kita ambil dari Kilang Balongan,” kata Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman saat ditemui di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (17/7/2024).  

Taufik menuturkan, perseroannya telah menyanggupi untuk memasok minimal 900.000 barel solar per bulan dengan standar Euro 4 ke PT Pertamina Patra Niaga untuk mendukung uji coba produk anyar tersebut. 

“Kita tadi habis koordinasi pokoknya nanti siap low sulfur,” kata Taufik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper