Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur The Fed Lisa Cook Ogah Mundur Meski Ditekan Trump

Gubernur The Fed Lisa Cook menolak mundur meski ditekan Trump terkait dugaan skandal KPR. Cook berkomitmen menjawab tuduhan dan mengumpulkan bukti akurat.
Gubernur Federal Reserve AS Lisa Cook dalam pertemuan terbuka Dewan Federal Reserve di Washington, DC, AS, pada Rabu, 25 Juni 2025./Bloomberg-Al Drago
Gubernur Federal Reserve AS Lisa Cook dalam pertemuan terbuka Dewan Federal Reserve di Washington, DC, AS, pada Rabu, 25 Juni 2025./Bloomberg-Al Drago
Ringkasan Berita
  • Gubernur Federal Reserve Lisa Cook menolak mundur meski ditekan Presiden Trump terkait dugaan skandal KPR, dan berkomitmen menjawab pertanyaan terkait rekam jejak finansialnya.
  • Trump dan Direktur FHFA Bill Pulte menuduh Cook memalsukan dokumen untuk mendapatkan syarat pinjaman lebih ringan, namun belum ada dakwaan resmi dari Departemen Kehakiman.
  • Senator Elizabeth Warren menilai tekanan Trump terhadap Cook dan The Fed sebagai upaya politisasi lembaga federal untuk menyalahkan pihak lain atas kegagalan kebijakan ekonominya.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Federal Reserve Lisa Cook menegaskan tetap akan bertahan di bank sentral, meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesaknya mundur akibat dugaan skandal kredit kepemilikan rumah (KPR).

Dalam pernyataan email melalui juru bicara The Fed, Cook mengatakan dirinya tidak berniat diintimidasi untuk mundur hanya karena cuitan di media sosial. 

“Namun, sebagai anggota The Fed, saya akan menjawab serius setiap pertanyaan terkait rekam jejak finansial saya, dan saya tengah mengumpulkan informasi yang akurat untuk memberikan klarifikasi," kata Cook dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/8/2025).

Usai Cook menyampaikan pernyataan, Direktur Federal Housing Finance Agency (FHFA) Bill Pulte kembali menekan lewat media sosial.

“Tulis apa pun yang Anda mau, Cook. Fakta dokumen hipotek sudah membuktikan Anda bersalah, bukan sekadar cuitan," katanya.

Sebelumnya, Pulte meminta Jaksa Agung Pam Bondi menyelidiki Cook terkait dua KPR. Menyusul laporan itu, Trump langsung menyerukan agar Cook mundur melalui unggahan di media sosial pada Rabu (20/8/2025) pagi.

Jika Cook mundur, Trump akan memiliki satu lagi kesempatan mengisi kursi di Dewan Gubernur The Fed, di tengah tekanannya agar bank sentral segera memangkas suku bunga. 

Trump bahkan menuding Ketua The Fed Jerome Powell “terlambat” menurunkan suku bunga dan menyarankan agar Powell juga mundur. Trump bersama Pulte sebelumnya juga mengecam Powell terkait membengkaknya biaya renovasi kantor pusat The Fed.

Pulte dalam surat bertanggal 15 Agustus menuduh Cook memalsukan dokumen bank dan catatan properti untuk memperoleh syarat pinjaman yang lebih ringan, sehingga diduga melakukan tindak pidana hipotek. Namun, hingga kini belum ada dakwaan resmi dan pihak Departemen Kehakiman menolak berkomentar.

Dalam wawancara dengan Fox News, Pulte menyebut jika Cook tidak mundur, maka Trump memiliki alasan kuat untuk memecatnya.

Pemerintahan Trump sebelumnya juga melancarkan tudingan serupa terhadap sejumlah tokoh Demokrat, termasuk Senator California Adam Schiff dan Jaksa Agung New York Letitia James. Keduanya membantah tuduhan tersebut.

Pulte dalam wawancara terpisah bahkan menyebut penipuan KPR sebagai ancaman eksistensial bagi Federal Home Loan Banks yang dia awasi. 

“Kami akan menindak tegas,” ujarnya.

Namun, menurut mantan pejabat senior Departemen Perumahan era Biden, Ben Klubes, langkah FHFA menyasar pinjaman konsumen individual terbilang langka. 

“Jika ini disebut sebagai pemeriksaan acak, aneh rasanya hasilnya hanya menyasar tiga pejabat publik Demokrat, dan diumumkan secara terbuka pula,” katanya.

Senator Massachusetts Elizabeth Warren menilai langkah Trump merupakan bentuk politisasi lembaga federal. 

“Saya mendukung akuntabilitas pejabat The Fed. Tapi jelas Trump tengah mencari alasan untuk mengintimidasi atau memecat Powell dan anggota The Fed lainnya, sambil menyalahkan pihak lain atas kegagalan kebijakan ekonominya,” ujar Warren dalam pernyataan tertulis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro