Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mewanti-wanti harga beras mulai naik lagi memasuki paruh kedua 2024.
Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), M Habibullah mengatakan bahwa harga beras pada pekan pertama Juli 2024 sebesar Rp15.077 per kilogram mengalami kenaikan 0,26% dibandingkan harga rata-rata pada Juni 2024. Begitupun jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga beras pada periode tersebut naik menjadi 109 kabupaten/kota dari pekan sebelumnya hanya 72 kabupaten/kota.
Dia mengatakan, berdasarkan historis pada Juli 2021, sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga dan perlu diwaspadai yaitu beras, daging ayam, telur dan bawang putih.
"Harga tersebut kita terus monitor, harapannya nanti ke depannya menjadi concern kita," ujar Habibullah dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (8/7/2024).
Senada, Deputi Bidang Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nyoto Suwignyo mengatakan, hasil pantauan Bapanas mencatat harga beras medium mengalami kenaikan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di berbagai zona. Di zona I, harga beras medium 5,42% lebih tinggi di atas HET, di zona II lebih mahal 7,81% dari HET, dan di zona III harga beras medium lebih mahal 14,93% dari HET.
Bahkan, Nyoto mengakui bahwa kenaikan harga beras juga telah terjadi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Khususnya pada beras medium jenis IR64 harganya naik menjadi Rp12.271 per kilogram pada 5 Juli 2024. Adapun, stok beras medium di PIBC tercatat sebanyak 48.402 ton.
Baca Juga
Lonjakan harga beras, kata dia, terjadi lantaran mulai naiknya harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani. Rata-rata harga GKP di petani pada 5 Juli 2024 tercatat di level Rp6.170 per kilogram. Menurutnya, kenaikan harga GKP terjadi seiring panen raya yang mulai berakhir.
Merespons sinyal lonjakan harga beras, Perum Bulog pun membeberkan salah satu strategi yang akan dilakukan. Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari menyebut penguatan stok menjadi langkah awal yang akan dilakukan pihaknya dalam menghadapi gejolak harga beras di paruh kedua tahun ini.
Adapun, dia menyebut realisasi pengadaan beras dari dalam negeri mencapai 738.000 ton dengan 605.589 ton di antaranya merupakan cadangan beras pemerintah (CBP). Secara total, stok beras Bulog per 5 Juli 2024 tercatat mencapai 1,44 juta ton.
"Bagaimana menghadapi kenaikan harga beras yang memang biasanya terjadi di bulan seperti ini. Pertama kita memperkuat stok dari dalam negeri dan luar negeri sesuai penugasan," ucap Epi.