Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY Lapor 113,8 Juta Bidang Tanah Terdaftar Lewat Program PTSL hingga Juni 2024

AHY merinci, capaian itu berhasil direalisasikan dari total target PTSL sebanyak 120 juta bidang tanah terdaftar hingga akhir 2024.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN) Agus Harimurti Yudhoyono - Instagram @agusyudhoyono
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN) Agus Harimurti Yudhoyono - Instagram @agusyudhoyono

Bisnis.com, PALANGKA RAYA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melaporkan capaian program strategis nasional (PSN) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) mencapai 113,8 juta bidang tanah hingga Juni 2024.

AHY merinci, capaian itu berhasil direalisasikan dari total target PTSL sebanyak 120 juta bidang tanah terdaftar hingga akhir 2024.

“Dan per hari ini, saya laporkan dari target pencapaian 120 juta bidang tanah akhir tahun 2024 ini, sudah kita capai per hari ini kurang lebih 113,8 juta bidang tanah,” tuturnya saat ditemui di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Jumat (28/6/2024).

Komitmen Kementerian ATR/BPN mengejar capaian tersebut seiring dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menghendaki 126 juta bidang tanah di Indonesia dapat terdaftar dan memiliki sertifikat yang jelas.

Mewujudkan hal itu, pada Jumat (28/6/2024) AHY membagikan sebanyak 12 sertifikat tanah hasil program PTSL langsung ke Kelurahan Petuk Katimpun, Kota Palangka Raya yang dilakukan secara door to door.

Adapun, capaian PTSL mencatat sebanyak 113,8 juta bidang tanah itu mendongkrak peningkatan sertifikasi lahan di tanah air mencapai 250% jika dibandingkan dengan tahun 2017 saat program PTSL pertama kali dijalankan.

AHY menegaskan, pendaftaran tanah itu dapat memberikan dampak pertambahan nilai ekonomi (economic value added) yang signifikan. Sejak dilaksanakan Program PTSL tahun 2017 hingga Mei 2024, telah terjadi pertambahan nilai ekonomi sebesar Rp6.519 triliun yang terdiri dari PPH, BPHTB, PNBP dan Hak Tanggungan.

Sementara itu, Khusus di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2023, economic value added mencapai Rp13,44 triliun.

"Itulah mengapa kita gencar untuk menyukseskan program strategis nasional yang dimulai sejak tahun 2017 oleh Bapak Presiden Joko Widodo," pungkas AHY.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper