Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berantas Mafia Tanah di Kalteng, AHY Bakal Edukasi Masyarakat

Menteri ATR, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya ke Kalimantan Tengah untuk memberantas praktik mafia tanah.
Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (27/6/2024)./ BISNIS - Alifian Asmaasyi
Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (27/6/2024)./ BISNIS - Alifian Asmaasyi

Bisnis.com, PALANGKARAYA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya ke Kalimantan Tengah hari ini, Kamis (27/6/2024).

Saat ditemui, AHY menjelaskan salah satu agenda kunjungannya dilakukan untuk memberantas praktik mafia tanah yang ada di Kalimantan Tengah.

"Mudah-mudahan di Kalimantan Tengah ini juga bisa kita berantas kalau ada praktik-praktik mafia tanah," tuturnya saat ditemui di Bandara Tjilik Riwut, Kamis (27/6/2024).

Sejalan dengan hal itu, AHY mengaku bakal melakukan edukasi kepada masyarakat Kalimantan Tengah mengenai pentingnya sertifikasi lahan. Hal itu dilakukan guna mempersempit gerak mafia tanah.

Lebih lanjut, pada esok hari, Jumat (28/6/2024) AHY juga diagendakan bakal membagikan sejumlah sertifikat tanah ke masyarakat di Kalimantan Tengah.

"Besok juga ada acara di Kantor Gubernur [Palangkaraya] untuk menyerahkan sertifikat terkait dengan aset-aset yang jadi milik pemerintah daerah dan juga sertifikat bagi masyarakat dan yang lain-lain" jelasnya.

Sebagai informasi, sebelum mendarat di Palangkaraya pada hari ini pukul 17.30 WIB, AHY juga baru saja melakukan kunjungan ke Provinsi Jambi.

Pada kesempatan itu, AHY membebaskan objek tanah seluas 580.790 meter persegi (m2) dari mafia tanah dengan potensi nilai kerugian Rp1,19 triliun.

"Potensi nilai kerugian Rp1,19 triliun itu berasal dari harga tanah tersebut, nilai investasi usaha, termasuk pendapatan negara atas pajak," pungkas AHY.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper