Bisnis.com, JAKARTA – Jelang genap 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), total panjang ruas jalan bebas hambatan atau jalan tol yang dimiliki Indonesia bertambah hingga 2.113 kilometer (km).
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR mencatat sejak 1978 hingga pertengahan 2024 atau tepatnya 4 bulan menjelang Jokowi lengser, 73 ruas tol telah beroperasi dengan total panjang mencapai 2.893 km.
“Sejak 1978 hingga pertengahan tahun 2024, total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 2.893 km,” tulis BPJT dalam unggahannya, dikutip Senin (24/6/2024).
Artinya, selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, pemerintahan Presiden Jokowi membangun sekitar 73% dari panjang ruas tol yang saat ini dimiliki Indonesia.
Pasalnya, berdasarkan catatan Bisnis pada 2022, selama 40 tahun sampai dengan 2014, pembangunan tol RI tercatat sepanjang 780 km, di mana sejak 2014 hingga saat ini, panjang tol yang dibangun Indonesia telah mencapai 3 kali lipat lebih dari jumlah tersebut.
Adapun, hingga Oktober 2024 nanti, setidaknya masih terdapat satu ruas jalan tol yang ditargetkan bakal tersambung penuh. Ruas tersebut, yakni Tol Sigli – Banda Aceh yang memiliki total panjang mencapai 74,2 km.
Baca Juga
Mulanya, Tol Sigli – Banda Aceh senilai Rp16,5 triliun itu ditargetkan dapat tersambung penuh pada Juni 2024. Akan tetapi, dalam update terbarunya PT Hutama Karya (Persero) menargetkan tol tersebut baru dapat rampung pada akhir 2024.
Dengan perincian, progres konstruksi Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi I (Padang Tiji – Seulimeum) dengan panjang mainroad 25 km hingga 30 April 2024 mencapai 84,77%, dengan progres pengadaan lahan 87,95%.
Sementara itu, Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi II – VI (Seulimum – Blang Bintang) telah beroperasi, dengan rata-rata Volume Lalu Lintas (VLL) 3.000 kendaraan setiap harinya.
Apabila konstruksi Tol Sigli – Banda Aceh dapat dikebut rampung selambat-lambatnya Oktober 2024, maka portofolio Jokowi membangun tol sepanjang 10 tahun kepemimpinannya akan bertambah menjadi 2.138 km.