Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Asing di IKN Nihil, Basuki Sebut Investor Minta Untung Segini!

Investor yang hendak berinvestasi di IKN membidik tingkat pengembalian yang cukup besar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Kamis (6/6/2024) - Istimewa.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Kamis (6/6/2024) - Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono mengungkap nasib investasi asing di IKN yang hingga saat ini masih nihil. Padahal, tahun ini OIKN menargetkan total investasi yang parkir di IKN dapat tembus Rp100 triliun. 

Sejalan dengan hal itu, Basuki berkomitmen bakal mempercepat minat investor asing yang telah menyampaikan surat minat investasi atau letter of intent (LoI) untuk dapat mulai groundbreaking pada Juli 2024.

“Selama saya ini [menjadi Plt Kepala OIKN] belum, mudah-mudahan bisa karena Pak Presiden minta segera dilakukan itu supaya bisa di groundbreaking Juli 2024,” tuturnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (23/6/3034).

Lebih lanjut, Basuki mengungkap bahwa calon investor umumnya membidik pengembalian investasi atau Intrenal Rate of Return (IRR) di atas 12%.

Hal itulah yang saat ini tengah dilakukan kajian. Pasalnya, bila IRR di bawah 11% umumnya pemerintah akan memberikan dukungan konstruksi (dukon) agar proyek investasi semakin menarik di mata investor.

“Sampai sekarang ,yang surat ada beberapa yang baru menunjukkan interest saja. Sekarang lagi dibahas Pak Agung (Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN) untuk detailnya. Kalau IRR biasanya sama saja mau asing mau nasional kalau IRR di atas 12% pasti menarik,” imbuhnya.

Adapun, berdasarkan catatan Bisnis.com sejumlah investor asing yang telah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di IKN umumnya melirik kerja sama pada sektor hunian.

Setidaknya terdapat 3 calon investor asing yang paling santer disebut komitmennya untuk membangun 90 rumah susun (rusun) di IKN dalam waktu dekat. Perinciannya,  satu Perusahaan asal China yakni Citic Cobstruction dan dua Perusahaan properti asal Malaysia yakni Maxim dan IJM.

Citic Construction yang juga tergabung dalam Konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara akan membangun sebanyak 60 tower rusun untuk Kementerian Pertahanan dan Keamanan.  

Adapun, konsorsium Nusantara tersebut dilaporkan berkomitmen membangun 60 tower rusun dengan nilai investasi sebesar Rp30,8 triliun. 

Selanjutnya, perusahaan properti asal Malaysia yakni IJM Corporation Berhad juga diketahui bakal membangun 20 tower hunian ASN di IKN dan Maxim Properties akan membangun 10 tower hunian ASN. 

Akan tetapi, dalam informasi terbaru minat investasi asing yang bakal dibangun lewat skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk sektor hunian di IKN itu masih terganjal masalah biaya. Pasalnya, nilai pengembalian investasi tersebut diklaim masih terlalu mahal.

“KPBU rusun ASN [di IKN] itu menurut saya itu kan mahal, cost of money-nya bisa 2-3 kali lipat [dari total nilai investasi],” kata Basuki saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (20/6/2024). 

Bahkan, Basuki menyebut biaya pengembalian investasi untuk sektor hunian tersebut dinilai jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan bunga kredit sindikasi perbankan. Sehingga, Basuki menegaskan hingga saat ini pihaknya masih mengkalkulasikan hal tersebut.

“Jadi masih kita hitung betul, mendingan loan karena masih kecil bunganya,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper