Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkap alasan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) rusun di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tak kunjung dibangun.
Basuki menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih mengkalkulasikan nilai pengembalian investasi kepada pihak swasta yang dinilai masih terlalu mahal.
“KPBU rusun ASN [di IKN] itu menurut saya itu kan mahal, cost of money-nya bisa 2-3 kali lipat [dari total nilai investasi],” kata Basuki saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Basuki mencontohkan salah satu proyek KPBU yang berhasil dikerjakan yakni Pembangunan jembatan Callender Hammilton dengan nilai investasi mencapai Rp700 miliar.
Akan tetapi, pengembalian investasi yang harus dikembalikan pemerintah ke badan usaha selama 15 tahun mencapai Rp1,5 triliun.
“Jadi masih kita hitung betul, mendingan loan karena masih kecil bunganya,” jelasnya.
Baca Juga
Akan tetapi, Basuki belum dapat memastikan apakah proyek KPBU rusun tersebut bakal dilanjutkan atau tidak. Dirinya mengaku, hingga saat ini masih melakukan pembicaraan dengan Menteri Keuangan.
“Ini yang saya bicarakan dengan Menkeu. Kalau KPBU-nya ya, untuk perumahan itu cost of money-nya terlalu mahal jadi masih dievaluasi,” pungkas Basuki.
Sebelumnya, keluhan lambannya proyek KPBU di IKN diungkap oleh Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), Harun Hajadi. Dia menjelaskan, hingga saat ini proyek KPBU rusun di IKN yang direncanakan Ciputra belum mendapat approval dari pemerintahan.
Harun menjelaskan, dalam kabar terbarunya rencana Pembangunan rusun di IKN lewat skema KPBU itu masih dalam tahap finalisasi studi kelayakan atau feasibility study (FS). Secara tersirat, Harun menyebut proyek tersebut belum akan dibangun pada tahun ini.
“KPBU itu sudah banyak dilakukan oleh pemerintah dan swasta dari bendungan, tol, pelabuhan juga ada. Tapi kalau rumah susun baru pertama kali. Nah, itu makannya formulanya segala macam baru dibikin oleh mereka [pemerintah]. itu yang bikin lama,” pungkasnya.