Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Perumahan Meroket, Warga New York Rebutan Subsidi Uang Sewa dari Pemerintah

Warga New York berebutan mendaftar program subsidi sewa rumah di tengah kenaikan harga tempat tinggal.
Gedung-gedung di Manhattan terlihat dari puncak observatorium One Vanderbilt di Manhattan, New York City, AS, 14 April 2023./Reuters
Gedung-gedung di Manhattan terlihat dari puncak observatorium One Vanderbilt di Manhattan, New York City, AS, 14 April 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 150.000 keluarga berpenghasilan rendah mengisi daftar tunggu untuk mendapatkan subsidi sewa rumah dari Pemerintah New York.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (4/6/2024), jumlah tersebut masuk dalam kurun waktu 12 jam. Sementara, sekitar 100.000 keluarga di New York saat ini sedang menikmati program subsidi yang dinamakan Section 8 tersebut.

Juru Bicara Otoritas Perumahan New York Michael Horgan menyatakan program ini selalu penuh dan daftar tunggu sebelumnya tidak pernah dibuka dari tahun 2009. Situs pendaftaran akan dibuka untuk menerima pendaftar baru sampai 9 Juni 2024 pukul 11.59 p.m waktu setempat.

"Pemerintah Kota New York berencana menambah 200.000 keluarga untuk masuk ke dalam daftar tunggu. Masyarakat yang masuk ke daftar tunggu akan diundi untuk mendapatkan subsidi Section 8 pada Agustus, di mana hanya akan ada 1.000 keluarga penerima dalam satu bulan," jelasnya.

Antusiasme tinggi masyarakat untuk mendaftar program Section 8 ini timbul karena krisis tempat tinggal yang terjangkau. Kondisi ini mengakibatkan tingkat keterisian apartemen di New York jatuh ke level 1,4% pada 2023, rekor terendah dalam lebih dari 50 tahun.

Namun, mendapatkan subsidi program Section 8 bukan serta merta suatu keluarga juga mudah menemukan tempat tinggal yang terjangkau.

Pasalnya, penerima subsidi ini dan juga insentif perumahan lainnya mengatakan sulit untuk menemukan agen properti yang membantu mereka mendapatkan rumah dan pemilik properti yang mau menerima bantuan pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper