Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: InsyaAllah Saham Freeport Tambah 10% jadi 61% Bulan Depan

Presiden Jokowi membeberkan keuangan pemerintah RI jika saham Freeport bertambah 10% jadi 61%.
Presiden Jokowi menerima Chairman Freeport McMoRan Richard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, AS, Senin (13/11/2023). Foto: BPMI Setpres
Presiden Jokowi menerima Chairman Freeport McMoRan Richard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, AS, Senin (13/11/2023). Foto: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia bakal akan menambah porsi saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 10% menjadi 61% dari sebelumnya 51%. 

Hal ini disampaikan olehnya saat memberikan sambutan di agenda Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).

"Sebentar lagi Insyaallah dalam bulan-bulan depan ini akan tambah lagi 10%, jadi 61%," katanya dalam forum tersebut.

Sebelumnya, Jokowi membuka sambutan dengan menceritakan perjuangan pemerintah selama 3,5 tahun untuk menambah porsi saham pertama pada 2018 dari 9% menjadi 51%. 

Kepala Negara mengaku bahwa pemerintah pun bekerja secara diam-diam untuk negosiasi dengan Freeport selama 3,5 tahun untuk mendongkrak porsi saham yang awalnya 9% menjadi 51%.

Tak ingin berhenti sampai di sana, kata Jokowi, porsi saham itu akan kembali bertambah sebanyak 10% dalam waktu dekat.

Menurutnya, upaya tersebut terus dikejar oleh pemerintah lantaran Indonesia diprediksi bakal untung besar bila kepemilikan sahamnya bertambah, yakni diperkirakan 70—80% keuntungan Freeport bakal masuk kantong negara.

"Kalau sudah 61%, perkiraannya keuntungan Freeport itu 70—80% akan masuk ke kas negara kita. Baik dalam bentuk royalti, PPH Badan, PPH karyawan, bea ekspor, bea keluar kalau dikumpulkan jumlahnya besar," ucapnya 

Di sisi lain, Jokowi kembali menekankan saat ini Freeport bukan lagi milik Amerika Serikat namun milik Indonesia secara seutuhnya.

"Bila bicara Freeport itu bukan milik Amerika lagi, tapi sudah jadi milik negara Indonesia kita ini," pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper