Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas memastikan smelter tembaga baru PTFI di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur siap beroperasi pada Juni 2024.
Hal itu dirinya sampaikan setelah melakukan kunjungan ke proyek smelter PTFI di Gresik pada Sabtu (25/5/2024) lalu.
Dalam kunjunganya, Tony mengatakan bahwa smelter PTFI di Gresik tengah melakukan proses commissioning, yaitu pengujian, percobaan, trial, untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan dioperasikan sudah sesuai untuk menyelesaikan proyek smelter secara substansial.
"Diharapkan pada bulan Juni sudah bisa beroperasi," kata Tony dalam keterangannya dikutip Senin (27/6/2024).
Tony menjelaskan, pembangunan smelter merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan mendukung kebijakan hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.
Proyek smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 ini dirancang mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pemurnian tembaga dengan desain terbesar di dunia.
Baca Juga
Smelter dilengkapi unit pemurnian logam mulia, unit oksigen, unit asam sulfat, dan unit desalinasi, serta unit effluent and waste water treatment plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.
Saat ini, konsentrat hasil produksi PTFI sebesar 60% diekspor dan sisanya 40% dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik, Jawa Timur menjadi katoda tembaga.
Namun, lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak masih diekspor. Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri.
"Tentunya terdapat banyak tantangan dalam menyelesaikan smelter tembaga single-line dengan desain terbesar di dunia. Namun, tim proyek smelter, kontraktor dan sub kontraktor sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Begitu juga dukungan dari pemerintah pusat dan daerah kepada PTFI agar dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu," ujar Tony.