Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

World Water Forum ke-10: Menilik Strategi Pembiayaan di Sektor Air

Pembiayaan investasi di sektor air yang sarat risiko menjadi sorotan dalam World Water Forum ke-10 di Bali
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menutup rapat tingkat menteri di Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5/2024). Bisnis/Adam Rumansyah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menutup rapat tingkat menteri di Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5/2024). Bisnis/Adam Rumansyah

Dana Abadi Air

Indonesia dalam gelaran World Water Forum ke-10 menginisiasi pembentukan pendanaan air dunia (global water fund) dan dana abadi air untuk mendorong upaya ketahanan air yang berkelanjutan.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, mengakui selama ini proyek di sektor air dan sanitasi masih dominan bergantung pada pembiayaan publik dari APBN. Namun, ketersediaan dana publik terlalu kecil dari yang dibutuhkan.

Adapun Sustainable Development Goals's 2030 (SDG's) poin 6 tentang penyediaan akses air dan sanitasi yang berkelanjutan memproyeksikan kebutuhan anggaran di sektor air global mencapai US$6,7 triliun. Sementara rata-rata dana publik yang tersedia hanya kurang dari 2% per tahun dari APBN.

"Oleh karena itu, kita harus mengajak swasta untuk terlibat di proyek air," ucap Herry.

Menurutnya, pembentukan global water fund dapat mengatasi permasalahan air dan sanitasi di setiap negara anggota. Namun, dia mengakui usulan global water fund ini perlu pembahasan lebih lanjut untuk bisa dibentuk.

Herry Trisaputra Zuna, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR
Herry Trisaputra Zuna, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR

Herry Trisaputra Zuna, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR memberikan keterangan pers di World Water Forum (WWF) ke-10, Nusa Dua, Bali Rabu (22/5). Bisnis/Adam Rumansyah

Selain itu, Indonesia dalam forum air terbesar di dunia ini, kata Herry juga mengusulkan pembentukan dana abadi air yang dikhususkan untuk mendanai pengelolaan infrastruktur air yang ada. Herry mengeklaim, keberadaan dana abadi air dapat mendukung keberlanjutan dan upaya konservasi sumber daya air.

Adapun mekanisme sumber pembiayaan dana abadi air, nantinya berasal dari iuran para pengelola sumber daya air. Selama ini, pemerintah Indonesia juga telah memberlakukan biaya jasa pengelolaan sumber daya air (BJPSDA) di sejumlah badan usaha, seperti pembangkit listrik tenaga air, perusahaan air minum dan lainnya.

"Sebagai dana abadi, tentu dana yang diperoleh nantinya harus diinvestasikan dulu, hasil dari investasi itu baru digunakan untuk merawat infrastruktur sumber daya air," jelasnya.

Investasi Jangka Panjang

Sejumlah pelaku usaha mengakui ada satu risiko besar dalam investasi di sektor air, yaitu waktu.

CEO PT Moya Indonesia, Irwan Dinata mengatakan, proyek air tidak bisa secara instan memberikan keuntungan kepada para investor. Menurutnya, rata-rata investasi di sektor air membutuhkan waktu yang panjang sekitar 10-15 tahun untuk bisa menghasilkan keuntungan.

"Proyek ini tidak bisa dijalankan sendirian, perlu kemitraan karena ini investasi jangka panjang. Apakah investor bisa tahan napas selama 10-12 tahun?," ujar Irwan.

Kendati begitu, Irwan menegaskan bahwa saat sebuah proyek air sudah berjalan dari hulu hingga hilir, tentunya keuntungan akan datang dengan sendirinya.

"Jadi enggak usah khawatir, harus dilihat secara holistik," tutur Irwan.

Pernyataan serupa juga dilontarkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang juga merupakan seorang pengusaha yang pernah bergelut di sektor air. Sandiaga mengakui bahwa bisnis di sektor air merupakan investasi jangka panjang.

Oleh karena itu, dia menekankan pada kolaborasi yang harmonis antara pemerintah dengan pihak swasta untuk saling melengkapi masing-masing kepentingan. Inovasi dan teknologi, kata Sandiaga, juga menjadi krusial dalam mencapai bisnis yang efisien di sektor air.

"Dunia usaha tidak boleh hanya mencari untung saja dalam jangka pendek, tapi harus melihatnya sebagai investasi jangka panjang," kata Sandiaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper