Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, angkat bicara terkait nasib 42 proyek strategis nasional (PSN) yang pembangunannya tidak rampung pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menko Airlangga Hartarto, memastikan 42 PSN yang saat ini belum rampung proses konstruksinya akan dilanjutkan pada masa kepemimpinan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Dalam penjelasannya, Airlangga memastikan seluruh PSN yang telah memasuki tahap konstruksi akan dilanjutkan pada masa kepemimpinan pemerintahan yang baru.
"Kalau yang 42 PSN pasti lanjut, karena under construction, yang tidak dilanjutkan dan distop itu karena belum konstruksi," kata Airlangga saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Airlangga menegaskan, 42 PSN itu juga dipastikan bakal tetap dilanjutkan karena telah mendapatkan kepastian pendanaan atau financial close.
"Kan financial closing-nya sudah selesai [jadi pasti dilanjutkan]. Tapi evaluasi akan tetap selalu dilakukan," tuturnya.
Baca Juga
Sementara itu, pada tahun ini pemerintah menargetkan untuk merampungkan sebanyak 41 PSN. Perinciannya, 32 di antaranya ditargetkan untuk selesai Oktober 2024, atau tepatnya sebelum terjadinya pergantian kepemimpinan dari Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih periode 2024 - 2029.
Adapun, sisanya yakni 10 proyek ditargetkan selesai pada periode Oktober hingga Desember 2024, tepat di bawah kepemimpinan Prabowo - Gibran.
Akan tetapi, dalam penyelesaian PSN tersebut, Airlangga mengaku masih menjumpai berbagai kendala. Mulai dari masalah perizinan hingga masalah pembebasan lahan.
Berikut daftar 42 PSN yang akan ditargetkan rampung pada 2024:
Target Selesai hingga 20 Oktober 2024
- Jalan Tol Cimanggis – Cibitung Rp4,5 triliun
- Jalan Tol Kisaran – Tebing Tinggi Tahap 1 (Kisaran – Indrapura) Rp6,07 triliun
- Jalan Tol Sigli - Banda Aceh Rp16,5 triliun
- Benoa Maritime Tourism Hub Rp6,14 triliun
- Bendungan Meninting, NTB Rp823 miliar
- Pengembangan Pelabuhan Teluk Palu Rp1,16 triliun
- Bendungan Pamukkulu, Sulsel Rp1,9 triliun
- Bendungan Lausimeme, Sumut Rp741 miliar
- Bendungan Marga Tiga, Lampung Rp 871 miliar
- Bendungan Temef, NTT Rp1,27 triliun
- Bendungan Leuwikeris, Jabar Rp2,04 triliun
- Bendungan Sidan, Bali Rp421 miliar
- Bendungan Keureuto, Aceh Rp1,73 triliun
- Rehab Daerah Irigasi Glapan, Jateng Rp729 miliar
- D.I. Baliase, Sulsel Rp1,3 triliun
- Bendungan Jlantah, Jateng Rp996 miliar
- Bendungan Jragung, Jateng Rp2,8 triliun
- Bendungan Bulango Ulu, Gorontalo Rp850 miliar
- Bendungan Way Apu, Maluku Rp1,6 triliun
- Bendungan Meninting, NTB Rp823 miliar
- Konstruksi Tangki Penyimpanan LPG Rp1,2 triliun
- KI Bantaeng, Sulsel Rp155 triliun
- KI Kendari, Sultra Rp17,9 triliun
- KI Tanah Kuning, Kaltara Rp4,01 triliun
- KI Takalar, Sulsel Rp6,8 triliun
- KI Jorong, Kalsel Rp500 miliar
- KI Kuala Tanjung, Sumut Rp28,87 triliun
- KI Indonesia Pomalaa Industry Park, Sultra Rp100 triliun
- KI Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP), Sulteng Rp91,7 triliun
- KI Pulau Ladi, Kepri Rp 3,12 triliun – PT Ladi Kawasan Industri mitra dengan Evonik
- Kawasan Terintegrasi Bakauheni, Lampung Rp4,7 triliun
- KI Pupuk Fakfak, Papua Barat Rp23,25 triliun
Target Selesai 20 Oktober - Desember 2024
- Pelabuhan Sorong senilai Rp121,9 miliar
- Bendungan Marangkayu di Kalimantan Timur senilai Rp272 miliar
- Bendungan Tigadihaji di Sumatra Selatan senilai Rp2 triliun
- Bendungan Bener di Jawa Tengah senilai Rp2,06 triliun
- Bendungan Bagong senilai Jawa Timur senilai Rp709 miliar
- Bendungan Manikin di Nusa Tenggara Timur (NTT) senilai Rp2,06 triliun
- Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat senilai Rp1,3 triliun
- Bendungan Rukoh dan Bangunan Pengarah Rukoh di Aceh senilai Rp1,01 triliun
- Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Glapan di Jawa Tengah senilai Rp728 miliar
- Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Lematang di Sumatra Selatan senilai Rp2 miliar