Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka-bukaan alasan pemerintah bakal menaikkan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita.
Direktur Bahan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnubroto mengatakan bahwa dengan menaikkan HET MinyaKita diharapkan dapat memperlancar realisasi Domestic Market Obligation (DMO) Dari kalangan produsen minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Menurutnya, penyesuaian HET MinyaKita diperlukan mengingat ketentuan HET sebesar Rp14.000 per liter belum pernah berubah sejak dua tahun terakhir.
"Kami dalam waktu beberapa saat lagi setelah lebaran tentunya akan melakukan evaluasi besaran HET MinyaKita, saat ini kami sedang melakukan kajian internal," ujar Bambang dalam rapat pengendalian inflasi daerah secara virtual, Senin (22/4/2024).
Bambang menyebut, realisasi DMO minyak curah maupun MinyaKita sejak September 2023 masih terus mengalami tren penurunan. Adapun realisasi DMO bulanan hingga 19 April 2024 tercatat sebanyak 82.531 ton atau hanya 27,5% dari target bulanan 300.000 ton. Menurutnya, rendahnya DMO dipicu oleh pasar ekspor yang masih lesu.
Kendati begitu, Bambang optimistis bahwa tren ekspor akan mulai meningkat pada akhir April 2024 berdasarkan prediksi dari para produsen. Angka eskpor juga menunjukkan potensi tersebut.
Kemendag mencatat realisasi ekspor minyak sawit pada Februari 2024 sebanyak 1,31 juta ton, kemudian turun menjadi 885.000 ton pada Maret 2024. Namun, angka ekspor diprediksi akan meningkat lagi pada April ini seiring telah diterbitkannya persetujuan eskpor (PE) sebanyak 1,55 juta ton.
Baca Juga
"Laporan yang kami dapatkan dari produsen bahwa pasar ekspor [minyak sawit] akan mulai membaik di Mei-Junii [2024]," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim membeberkan bahwa kenaikan HET MinyaKita bakal diputuskan pemerintah sebelum Oktober 2024 atau sebelum berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, pihaknya bersama para stakeholder terkait MinyaKita dan DMO tengah mengebut kajian untuk penyusunan HET terbaru. Dia pun memastikan bahwa HET MinyaKita akan naik alias tidak mungkin diturunkan, meskipun angka kenaikan belum bisa dipastikan.
"Kita tunggu aja, tapi enggak mungkin ya kalau turun [HET]. Sebelum Oktober evaluasi sudah selesai," ujar Isy di Kemendag, Jumat (19/4/2024).