Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang merupakan salah satu menteri perempuan di jajaran Kabinet Indonesia Maju turut merayakan Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April.
Dari kegiatan Spring Meetings IMF dan Bank dunia serta perhelatan G20 dari Washington D.C. Sri Mulyani mengutip ulang surat ke Estella Zeehandelaar, sahabat pena RA Kartini yang ditulis pada 25 Mei 1899.
“Kutipan surat Raden Ajeng Kartini kepada Nona Zeehandelaar tanggal 25 Mei 1899, pada masa saya masih kanak-kanak kata-kata emansipasi belum ada bunyinya, belum ada artinya bagi telinga saya. Serta karangan dan kitab pasal itu masih jauh dari jangkauan saya, setelah hidup dalam hati saya suatu keinginan yang makin lama makin besar keinginan akan bebas, merdeka, berdiri sendiri,” ucapnya dalam unggahan Instagram @smindrawati, Minggu (21/4/2024).
Tampil dalam suasana batik, Sri Mulyani mengenang tulisan RA Kartini yang berasal dari 125 tahun silam, merupakan pemikiran yang jauh melampaui zamannya.
Baca Juga
Dirinya mengungkapkan, bahwa peran perempuan untuk maju dan mandiri menjadi cita-cita yang mulia karena perempuan juga memiliki andil dalam kemajuan bangsa.
“Apakah itu melakukan usaha sendiri atau berkarir di luar dan bahkan menjadi politisi, ikut di dalam penentuan kebijakan-kebijakan publik, maka bangsa tersebut dengan peranan perempuan dan wanita yang makin maju, pasti kualitas kebijakan dan kualitas bangsanya akan menjadi semakin baik,” tutur Sri Mulyani.
Ani, sapaannya, mengajak seluruh perempuan untuk meneruskan semangat RA Kartini yang masih relevan atau sesuai pada kondisi saat ini.
Dirinya mendorong semakin luasnya kesempatan bagi perempuan untuk melanjutkan pendidikan, mewujudkan impian, serta ambil bagian dalam bidang sosial, ekonomi, maupun politik.
Isu kesetaraan gender ini bahkan turut menjadi perbincangan dalam pertemuan di Ibu Kota Amerika Serikat (AS) tersebut.
“Semangat perjuangan emansipasi wanita yang dilahirkan Kartini juga akan terus saya bawa kemanapun, bahkan hingga ke forum internasional, di mana isu gender juga menjadi topik penting yang sering dibahas,” tutupnya.
