Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAI Catat 61.140 Pemudik Turun di Stasiun Daop 3 Cirebon

KAI mencatat sebanyak 61.140 penumpang kereta api turun dari stasiun wilayah Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon.
Pemudik dengan angkutan kereta api mulai memadati Stasiun Gambir, Jakarta pada arus mudik Lebaran 2024, Sabtu (6/4/2024) - BISNIS/Afifah Rahmah Nurdifa	.
Pemudik dengan angkutan kereta api mulai memadati Stasiun Gambir, Jakarta pada arus mudik Lebaran 2024, Sabtu (6/4/2024) - BISNIS/Afifah Rahmah Nurdifa .

Bisnis.com, CIREBON - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat, sebanyak 61.140 penumpang kereta api turun dari stasiun wilayah Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon selama masa Angkutan Lebaran 2024.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, jumlah penumpang turun di stasiun Daop 3 Cirebon terbanyak selama masa angkutan tersebut terjadi pada Sabtu (6/4/2024) dengan jumlah 10.247 orang.

Manager Humas Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul mengatakan, puncak arus mudik di wilayahnya terjadi kemarin dan pada Minggu (7/4/2024) mengalami penurunan.

"Hari Minggu diprediksi sampai tengah malam hanya 9.499 penumpang," katanya di Kota Cirebon, Minggu (7/4/2024).

Untuk memberikan kenyamanan bagi pemudik, PT KAI Daop 3 Cirebon  mengantisipasi 10 potensi bencana di jalur kereta api wilayah kerjanya. Upaya itu dilakukan untuk kelancaran selama masa arus mudik Lebaran 2024.

Dari 10 titik potensi bencana di wilayah Daop 3 Cirebon, sebanyak enam titik berpotensi banjir dan empat titik lainnya terancam terkena bencana pergerakan tanah atau kontur tanah labil.

Titik potensi banjir ada di BH (Jembatan) 1085 KM 220 +700 s.d KM 220+800 antara Stasiun Cirebon Prujakan-Waruduwur, BH (Jembatan) 915 KM 187+600 s.d 187+700 antara Stasiun Babakan-Losari, BH (Jembatan) 812 KM 161+600 s.d 161+700 antara Stasiun Brebes-Tanjung.

Kemudian, BH (Jembatan) 883 KM 252+500 s.d KM 252+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan, BH (Jembatan) 941 KM 264+7--  s.d 264+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan, dan BH (Jembatan) 827 dan 831 KM 243+200 s.d 243+600 antara Stasiun Sindanglaut-Ciledug.

Sementara titik kontur tanah labil berada di KM 148+600 s.d 151+700 Jalur Hulu & Hilir antara Stasiun Haurgeulis–Cilegeh, KM 234+100 s.d 234+400 Jalur Hulur antara Stasiun Luwung-Sindanglaut, KM 274+100 s.d 274+200 Jalur Hulu antara Stasiun Ketanggungan-Larangan, dan KM 175+000 s.d 176+100 Jalur Hilir antara Stasiun Telagasari-Jatibarang.

"Kami siaga memetakan daerah-daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerja Daerah Setidaknya terdapat 10 titik daerah pemantauan khusus lokasi potensi banjir dan lokasi kontur tanah labil," kata Rokhmad.

Di titik tersebut, kata Zainul, pihaknya melakukan upaya untuk meminimalisir potensi bahaya mulai dari normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, perkuatan penahan tanah lokasi rawan ambles, pemasangan bronjong, hingga penempatan alat material untuk siaga (AMUS) di 17 titik. 

Belasan titik ada di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom. 

"AMUS sengaja disiapkan untuk mengantisipasi banjir dan ambles dilokasi. Alat material untuk siaga sendiri merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel dan batu balas. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper