Bisnis.com, JAKARTA – Bank Syariah Indonesia (BSI) Institute memperkirakan potensi perputaran ekonomi dari biaya perjalanan mudik mencapai Rp30,42 triliun menjelang Lebaran tahun ini.
Senior Quantitative Analyst BSI Institute Fatiya Rumi Humaira menyampaikan bahwa berdasarkan hasil riset terkait Ramadan dan Idulfitri, sebanyak 36,8% responden mengeluarkan uang untuk biaya perjalanan mudik. Sementara itu, rata-rata biaya perjalanan mudik nasional adalah sebesar Rp591.150.
“Berdasarkan perhitungan BSI Institute, total potensi perputaran ekonomi dari biaya perjalanan mudik tersebut secara nasional adalah sebesar Rp30,42 triliun,” katanya, dikutip Minggu (7/4/2024).
Dia menjelaskan, metode perjalanan mudik yang dipilih responden cukup bervariasi, di mana 47% mudik dengan mobil pribadi, 32% dengan motor pribadi, 25% dengan bis/travel, 19% dengan kendaraan sewa, 19% dengan kereta, 12% dengan pesawat, dan 6% dengan kapal.
Di sisi lain, Fatiya mengatakan bahwa konsumsi masyarakat selama Ramadan meningkat signifikan, tercermin dari proporsi masyarakat yang belanja mencapai 66,1%.
Proporsi belanja terbanyak adalah di satu minggu sebelum hari raya Idulfitri, yaitu mencapai 58,9%. Selain itu, Fatiya mengatakan alokasi belanja masyarakat yang bersifat alturisme juga cukup tinggi.
Baca Juga
BSI memperkirakan potensi perputaran ekonomi dari pemberian hampers/gift menjelang Lebaran secara nasional adalah sebesar Rp10,73 triliun.
Fatiya mengatakan sebanyak 21% masyarakat memberi hampers/gift kepada kerabat atau saudara selama periode Ramadan dan Idulfitri. Rata-rata biaya hampers/gift yang dikeluarkan adalah sebesar Rp365.350.