Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brunei Mau Bangun Kereta Cepat Setara WHOOSH, Lintasi Malaysia hingga IKN

Perusahaan asal Brunei Darussalam, Brunergy Utama berencana membangun kereta cepat yang menghubungkan Sabah, Sarawak, Brunei, dan wilayah IKN di Kalimantan.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) saat berada di Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023). Bisnis/Rachman
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) saat berada di Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan asal Brunei Darussalam, Brunergy Utama, menyebut tengah menggodok rencana membangun kereta cepat dengan Malaysia dan Indonesia yang menghubungkan Sabah, Sarawak, Brunei, dan wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

Mengutip pemberitaan Nikkei Asia pada Selasa (2/4/2024), proyek kereta cepat yang dinamakan Trans Borneo ini disebut akan membentang sejauh 1.620 kilometer melewati tiga negara dari barat hingga timur Pulau Kalimantan.

Berdasarkan pengumuman Brunergy Utama yang dikutip Nikkei Asia, tahap pertama proyek kereta cepat akan menghubungkan Pontianak, Ibu Kota Kalimantan Barat, Kuching, Kinabalu, hingga distrik Tutong, Brunei.

Sementara itu, tahap kedua Trans Borneo akan melintasi daerah selatan dan timur Kalimantan, termasuk Samarinda dan Balikpapan.

"Ke depannya, kereta cepat ini juga akan terhubung dengan ibu kota baru Indonesia, Nusantara," demikian kutipan pengumuman tersebut dilansir dari Nikkei Asia.

Proyek kereta cepat lintas negara ini disebut akan menelan dana sekitar US$70 miliar jika terealisasi. 

Rencananya, proyek ini akan memiliki empat terminal yang berfungsi sebagai hub dan total 24 stasiun. Kereta cepat ini juga disebut akan melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam atau setara dengan kecepatan Kereta Cepat WHOOSH Indonesia yang dimiliki Indonesia.

Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi pasti terkait keterlibatan pemerintah Indonesia dan Malaysia pada proyek ini.

Ketua Menteri Negara Bagian Sabah, Malaysia, Haji Noor mengapresiasi rencana pembangunan kereta cepat ini. Menurutnya, proyek ini dapat menjadi katalis untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan Borneo.

Noor menyebut, beberapa dampak positif jika proyek ini terealisasi adalah meningkatnya perdagangan, mendukung pertumbuhan industri, menggenjot pariwisata, dan meningkatkan konektivitas antarmasyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper