Bisnis.com, BATAM - Kegiatan ekspor dan impor di Pulau Batam semakin luas dengan ekspansi pelayaran langsung (direct call) dari Batam menuju China dan sebaliknya. Pelayaran perdana dimulai Minggu (31/3/2024) dari Pelabuhan Batuampar, Batam.
Direct call ini digagas oleh Persero Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerja sama dengan SITC International Holdings, perusahaan logistik pelayaran terkemuka dari Hong Kong.
Direktur Persero Batam, Arham S Torik mengatakan pelayaran perdana ini menggunakan MV SITC Hakata berkapasitas 1.000 TEUs, yang akan berlayar seminggu sekali di akhir pekan.
Untuk tahap awal, kapal ini akan membawa sebanyak 168 kontainer, dimana sebagian besar milik perusahaan Ecogreen di Batam.
"Mengenai ongkosnya sebesar US$600 [kontainer 20 feet] dari Batam menuju China. Dengan biaya segitu, maka banyak menghemat sekali pengeluaran ketimbang membawanya dari Batam menuju Singapura, baru kemudian berlayar ke China," kata Arham di Pelabuhan Batuampar, Minggu (31/3/2024).
Kegiatan logistik ini bukan hanya membawa ekspor Batam keluar, tapi juga akan kembali membawa produk impor berupa bahan baku industri. Salah satu tenant-nya yakni Sat Nusapersada yang bergerak memproduksi barang-barang elektronik, seperti smartphone.
Baca Juga
"Saat ini juga kemampuan terminal handling Pelabuhan Batuampar sudah lebih bagus dan mendukung daya saing global, misalnya dulu dari 8 boks kontainer yang bisa dipindahkan dari kapal ke pelabuhan tiap jamnya dan sebaliknya, maka sekarang sdh bisa 24 boks kontainer," paparnya.
Di tempat yang sama, Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan direct call ini jangan hanya sampai beberapa kali saja, tapi seterusnya dengan tujuan yang terus bertambah.
"Jangan sampai ini menjadi yang terakhir, tapi harus ada kelanjutannya. Saya juga titip agar di pelabuhan ini menggunakan sistem terpadu, agar biaya logistik terus berkurang," pungkasnya.