Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vietnam Cabut Monopoli Emas, Bank dan Perusahaan Bisa Masuk Pasar

Vietnam mengakhiri monopoli emas, membuka pasar bagi bank dan perusahaan untuk impor, ekspor, dan produksi emas, meningkatkan pasokan dan menekan harga.
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe
Ringkasan Berita
  • Vietnam mengakhiri monopoli negara atas impor, ekspor, dan produksi emas, memungkinkan bank dan perusahaan untuk memasuki pasar dengan persetujuan bank sentral.
  • Perusahaan dan bank komersial harus memenuhi persyaratan modal tertentu untuk mendapatkan lisensi, sementara impor emas mentah harus memiliki kemurnian minimal 99,5%.
  • Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan, menekan harga domestik yang lebih tinggi dari pasar global, dan mengurangi praktik penyelundupan emas.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Vietnam resmi membuka pasar emasnya dengan mengakhiri monopoli negara atas impor, ekspor, dan produksi emas, langkah yang diperkirakan akan meningkatkan pasokan sekaligus mempersempit selisih harga domestik dengan pasar global.

Berdasarkan dekret terbaru yang dikutip dari Bloomberg pada Rabu (27/8/2025), perusahaan maupun bank komersial yang memperoleh persetujuan dari bank sentral dapat memproduksi emas batangan. 

Bank Sentral Vietnam juga berwenang mengeluarkan izin impor emas mentah serta perdagangan emas batangan lintas negara. Sebelumnya, seluruh aktivitas ini hanya boleh dilakukan oleh negara.

Dalam sistem baru, perusahaan harus memiliki modal terdaftar minimal 1 triliun dong, sedangkan bank komersial diwajibkan memiliki 50 triliun dong untuk bisa memperoleh lisensi. 

Selain itu, impor emas mentah wajib memiliki kadar kemurnian minimal 99,5% dan hanya boleh digunakan untuk tujuan legal seperti produksi batangan dan perhiasan.

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam pada Mei lalu menegaskan ketidakfleksibelan pasar emas domestik yang tidak sejalan dengan dinamika global telah berdampak negatif pada ekonomi. Dia menyerukan reformasi untuk membuka pasar, meningkatkan pasokan, dan menekan praktik penyelundupan lintas batas.

Pham Luu Hung, Kepala Ekonom SSI Securities Corp, dalam sebuah catatan menuturkan hal ini merupakan perubahan yang sangat penting bagi Vietnam. Menurutnya, kebijakan ini menandai pergeseran dari model yang sepenuhnya dikendalikan negara menuju pasar yang lebih transparan, kompetitif, dan efisien.

Harga emas global sempat mencetak rekor pada April 2025 akibat lonjakan permintaan dari bank sentral dan investor, mendorong minat besar di Asia termasuk Vietnam. Negara tersebut memiliki ikatan panjang dengan emas sebagai penyimpan nilai, setelah puluhan tahun dilanda perang, revolusi, dan gejolak ekonomi.

Namun, harga emas di Vietnam kerap jauh lebih tinggi dibandingkan harga internasional meskipun pemerintah berulang kali memerintahkan bank sentral untuk menstabilkan pasar. 

Data dari Saigon Jewelry Co pada Rabu (27/8/2025) mencatat, harga emas domestik tercatat 128 juta dong (US$4.857) per tael, satuan lokal yang digunakan Vietnam. Angka tersebut setara dengan US$4.028 per troy ounce, jauh di atas harga spot global sekitar US$3.377. 

Adapun, Saigon Jewelry Co adalah satu-satunya produsen emas bayangan legal di bawah sistem monopoli Vietnam. Menurut data World Gold Council, permintaan emas konsumen di Vietnam mencapai 55,3 ton pada 2024, naik dari 39,8 ton pada 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro