Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Berharap RI Dapat Tarif Lebih Rendah daripada Vietnam

Vietnam dan AS sepakat terkait tarif pada rentang 20% hingga 40%.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (kiri) dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu (kanan) menyampaikan perkembangan hasil pertemuan dengan US Trade Representative (USTR) dan US Secretary of Commerce terkait tarif Trump, dalam konferensi pers pada Jumat (18/4/2025). Dok. Istimewa
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (kiri) dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu (kanan) menyampaikan perkembangan hasil pertemuan dengan US Trade Representative (USTR) dan US Secretary of Commerce terkait tarif Trump, dalam konferensi pers pada Jumat (18/4/2025). Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Indonesia mendapatkan tarif yang lebih rendah dari yang Vietnam sepakati dengan Trump, yaitu pada rentang 20%—40%.

Airlangga menyampaikan hal tersebut dalam rangka menanggapi terkait kabar Vietnam yang telah mencapai kesepakatan dengan AS tersebut, di tengah Indonesia masih dalam proses perundingan. “Vietnam kan 20%-40%, kami berharap [dapat tarif] lebih baik dari Vietnam,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (3/7/2025). 

Tarif 40% tersebut diperuntukkan bagi barang yang dianggap sebagai hasil transshipment­, produk yang berasal dari negara ketiga, seperti China, yang hanya melalui proses perakitan ringan di Vietnam sebelum diekspor ke AS. 

Sementara di Indonesia, Airlangga menekankan bahwa Indonesia tidak melakukan transshipment, sehingga tidak membahas hal tersebut dalam negosiasi. 

Airlangga turut menanggapi pertanyaan apakah Indonesia akan memberikan pembebasan bea masuk selayaknya Vietnam, dirinya menjawab bahwa pemerintah telah memberikan tarif yang cukup rendah kepada AS. 

“Terkait tarif Amerika yang kebanyakan impor ke Indonesia, tarifnya di bawah 10%, bahkan ada yang 0% dan 5%. Jadi, itu adalah top komunitas yang Indonesia impor dari Amerika,” tutur Airlangga. 

Dalam rangka negosiasi, pemerintah mempersiapkan US$34 miliar, setara Rp551,1 triliun dengan kurs JISDOR per 3 Juli 2025 Rp16.209 per dolar AS, untuk peningkatan impor dari AS dan investasi di AS. 

Salah satunya, yakni pembelian energi dari AS yang totalnya akan mencapai US$15,5 miliar atau setara Rp251,24 triliun serta rencana pembelian komoditas dari sektor agrikultur untuk menyeimbangkan surplus neraca perdagangan AS dengan Indonesia. 

Meski demikian, Airlangga enggan menyampaikan rincian pembelian energi, apakah dalam bentuk minyak mentah, BBM, atau produk energi lainnya. 

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dagang dengan Vietnam, menyusul serangkaian diplomasi intensif dalam beberapa pekan terakhir.  

Pengumuman tersebut datang menjelang tenggat waktu 9 Juli, di mana tarif impor dari Vietnam ke AS dijadwalkan mengalami kenaikan signifikan. Melalui unggahan di media sosial pada Rabu (2/7/2025), Trump menyatakan tarif sebesar 20% akan dikenakan terhadap ekspor Vietnam ke AS.

Sementara itu, tarif sebesar 40% akan diberlakukan untuk barang-barang yang dianggap sebagai hasil transshipment. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Vietnam sepakat untuk menghapus seluruh tarif terhadap produk-produk impor dari AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper