Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gabah Kering Panen Mulai Turun, Harga Beras Kok Masih Mahal?

Bapanas menyebut harga gabah kering panen (GKP) petani sudah mulai turun meski harga beras masih mahal di atas HET.
Petani merontokkan padi hasil panen di areal persawahan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Rachman
Petani merontokkan padi hasil panen di areal persawahan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Harga gabah yang mulai melandai tidak serta-merta menurunkan harga beras secara signifikan.

Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy mengatakan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani saat ini sudah mulai menunjukkan tren penurunan. Kendati begitu, dia mengakui bahwa harga beras medium dan premium stabil di level tinggi.

Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga GKP di petani pada Maret 2024 berada di kisaran Rp6.790 per kilogram atau turun 3,67% dibandingkan harga rata-rata GKP di Februari 2024 sebesar Rp7.080 per kilogram.

Sementara itu, rata-rata harga beras medium hari ini berada di level Rp14.120 per kilogram dan beras premium Rp16.330 per kilogram. Rata-rata harga beras tersebut masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp10.900 - Rp11.800 per kilogram untuk beras medium, dan Rp14.900 - Rp15.800 per kilogram untuk beras premium.

"Proyeksi KSA BPS bahwa ada beberapa daerah mulai panen raya Maret-April ini, namun harga beras medium dan premium masih stabil tinggi," ujar Edhy, dikutip Selasa (26/3/2024).

Dia pun membeberkan bahwa hasil pantauan Bapanas sebelumnya ditemukan beras premium di ritel modern dijual dengan harga di atas relaksasi HET Rp14.900 - Rp15.800 per kilogram. Sejumlah gerai ritel modern tersebut mematok harga beras premium di kisaran Rp75.500 - Rp85.050 per kemasan 5 kilogram.

"Ini sudah kami tegur, tentunya langsung dilakukan penyesuaian harga sesuai dengan ketentuan pemerintah," ungkapnya.

Sementara itu, Anto salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengatakan bahwa meskipun harga beras sudah terjun bebas dalam sepakan terakhir, tidak serta-merta membuat pedagang langsung menurunkan harga jual mereka.

Musababnya, menurut Anto, stok beras saat ini yang dimilikinya masih menggunakan modal lama saat harga beras masih tinggi.

"Sebenarnya, untuk harga modal terbaru harga beras sudah bisa dikatakan murah. Tapi, stok dagangan saya yang lama masih banyak, jadi tidak serta-merta langsung kita turunkan [harga beras]," ungkap Anto.

Adapun saat ini dia menjual beras premium di lapaknya paling murah Rp13.500 per kilogram dan medium paling murah Rp11.200 per kilogram. Dia pun mengakui bahwa pasokan beras dari daerah sudah mulai banyak seiring adanya panen raya. Dengan begitu, dia meyakini harga beras di PIBC bakal mendekati HET beras pada Maret 2023.

"Kalau enggak ada stok lama, kemungkinan sudah bisa jual lebih murah," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper