Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, membeberkan alasan kuota impor daging sapi pada tahun ini dipangkas.
Pemerintah menetapkan kuota impor daging untuk regular atau swasta pada 2024 menjadi 145.250 ton, sedangkan berdasarkan data Bapanas, pada 2023 kuota impor daging sapi regular ditetapkan sebanyak 1 juta ton. Namun, realisasi impor daging sapi regular oleh swasta pada 2023 hanya mencapai kurang dari 30%.
"Jadi memang ada importir yang mendapatkan persetujuan impor, tapi tidak lakukan realisasi [impor] 100% dari tugasnya. Sehingga itu harus direview [dipangkas]," kata Arief saat ditemui di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Selasa (5/3/2024).
Arief menjelaskan, realisasi impor yang rendah di kalangan importir berisiko mengganggu stok daging secara nasional. Misalnya, importir yang telah mendapatkan jatah kuota impor 100 ton, kata Arief, hanya merealisasikan impor 20 ton.
"Sudah dikasih 100 ton tapi impornya 20 ton. Ini kan mengganggu stok nasional, harus direview, makanya dikurangi," ujarnya.
Mantan bos RNI itu pun menegaskan bahwa penetapan kuota impor daging regular tahun ini sebanyak 145.250 ton sudah berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dalam rapat koordinasi. Menurutnya, penyesuaian kuota impor daging tersebut justru akan memperbaiki realisasi impor tahun ini.
Baca Juga
"Ini angka [kuota impor] harus di-adjust semua supaya aktualisasi atau realisasi penugasan impor kepada siapa pun bisa dilaksanakan lebih baik," ujar Arief.
Dia menambahkan, sebanyak 145.000 ton daging impor direncanakan tiba di Tanah Air pada pertengahan puasa. Adapun daging impor tersebut merupakan bagian dari impor daging regular untuk konsumsi yang dilakukan pihak swasta.
"Ya kemarin disampaikan pertenghan puasa akan masuk. Jadi lebaran insyaAllah akan masuk 145.000 ton," jelasnya.
Berdasarkan data neraca pangan nasional per 21 Februari 2024 yang dihimpun Bapanas, stok daging sapi di awal 2024 tercatat sebanyak 130.153 ton, sedangkan untuk kebutuhan daging nasional secara bulanan diperkirakan sebanyak 60.013 ton.