Bisnis.com, JAKARTA - Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto telah resmi dilantik menjadi Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md yang telah mundur untuk ikut kampanye pemilihan presiden dan calon wakil presiden akhir Januari 2024 lalu.
Hadi Tjahjanto dilantik menjadi Menko Polhukam oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (21/2/2024).
Sementara itu, pos Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN) yang dia tinggalkan kini diisi oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Adapun, Hadi Tjahjanto resmi dilantik sebagai Menteri ATR/Kepala BPN pada 15 Juni 2022 lalu setelah sebelumnya menjabat sebagai Panglima TNI periode 2017-2021. Hadi menggantikan posisi Sofyan Djalil yang telah mengisi pos Menteri ATR/BPN sejak 2016 lalu.
Berikut beberapa capaian Hadi Tjahjanto selama menjabat sebagai Menteri ATR/Kepala BPN:
1. Program Sertifikat Tanah
Saat dilantik Presiden Jokowi pada 2022 lalu, Hadi sempat menyebut beberapa tugas yang diembannya sebagai Menteri ATR/BPN. Dalam catatan Bisnis.com pada 15 Juni 2022, salah satu tugas utama Hadi adalah menyelesaikan masalah serfifikat tanah milik rakyat yang kala itu terealisasi sebanyak 81 juta dari target 126 juta.
Tugas selanjutnya yang diemban Hadi adalah penyelesaian persoalan sengketa tanah antara rakyat dan instansi atau lembaga tertentu.
Baca Juga
Selama menjabat sebagai Menteri ATR/BPN, Hadi telah mencatatkan beberapa pencapaian. Dalam catatan Bisnis.com pada 2 Januari 2024, realisasi penyaluran sertifikat tanah kepada masyarakat menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi. Tercatat, pemerintah telah menerbitkan sebanyak 101 juta sertifikat dari total target 126 juta bidang lahan yang akan disertifikasi.
2. Program Redistribusi Tanah
Selain itu, Hadi juga terus melanjutkan program Redistribusi Tanah yang dilakukan pemerintah Indonesia. Dalam laman resmi Kementerian ATR/BPN, Hadi mengatakan selama periode pemerintahan Presiden Jokowi telah terjadi akselerasi Redistribusi Tanah yang merupakan bagian dari program Reforma Agraria.
Hadi menjelaskan, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan 2020-2024, Redistribusi Tanah memiliki target 4,5 Juta hektare.
Dari target tersebut, tanah objek yang bersumber dari Eks Hak Guna Usaha (HGU), Tanah Telantar dan Tanah Negara Lainnya memiliki target 0,4 Juta hektare dengan realisasi hingga 2023 sebanyak 2.269.859 bidang tanah seluas 1.432.928,91 hektare atau 358,23% dari target.
Sementara itu, tanah objek yang bersumber dari Pelepasan Kawasan Hutan memiliki target 4,1 Juta Hektare. Hadi menuturkan, capaian untuk tanah objek reforma agraria yang bersumber dari Pelepasan Kawasan Hutan mencapai 774.416 bidang tanah dengan luas 379.621,85 hektare atau baru terealisasi 9,26%.