Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Zulhas Temui Menko Airlangga, Bahas Pengendalian Harga Pangan jelang Ramadan

Kenaikan inflasi pangan menjadi salah satu perhatian pemerintah saat ini karena cenderung meningkat pada periode Ramadan dan Idulfitri.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (5/1/2023). JIBI/Ni Luh Anggela.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (5/1/2023). JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membahas langkah pengendalian harga pangan jelang periode Ramadan dan Idulfitri.

Airlangga mengatakan kenaikan inflasi pangan menjadi salah satu perhatian pemerintah saat ini. Pasalnya, harga pangan cenderung meningkat efek faktor musiman pada periode Ramadan dan Idulfitri.

Dia menjelaskan, upaya pengendalian inflasi pangan yang akan didorong utamanya mengendalikan harga dan ketersediaan pasokan sembilan bahan pokok, di antaranya beras, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih, gula pasir, garam, daging sapi dan daging ayam, susu, telur ayam, serta gas elpiji.

“Ini Lebaran sudah dekat, jadi kita minta supaya sembilan bahan pokok bisa tersedia, karena urusan saya kan inflasi, kalau ini inflasi saya khawatir akan meningkat,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (19/2/2024).

Airlangga menyatakan pertemuan dengan Mendag juga membahas strategi yang akan dilakukan, yaitu survei ekonomi nasional, untuk memastikan pasokan dan harga barang betul-betul terkendali.

Pada kesempatan yang sama, Zulhas menyampaikan bahwa pertemuan juga membahas perkembangan harga beras premium di pasaran yang meningkat, di atas harga eceran tertinggi (HET). 

“Saya juga lapor ke bapak Menko tadi keliling ke pasar-pasar, terus keliling ke ritel modern. Di ritel modern itu, beras premium ada yang ambil, ada yang tidak, karena HET-nya kan Rp69.000 lebih, padahal mereka belinya rata-rata sudah Rp75.000. Akhirnya mereka tidak mengambil beras premium, tapi ada juga yang berani ambil, jualnya di atas HET,” jelasnya.

Karena harga beras premium meningkat tinggi, Zulhas mengatakan masyarakat banyak beralih membeli beras jenis SPHP lantaran harga yang lebih murah. Akibatnya, pasokan beras jenis SPHP lebih cepat habis.

“Nah, biasanya Bulog mungkin kirimnya setiap 2 minggu, bisa juga kurang. Harusnya kan 2 minggu baru ngisi, ini 2-3 hari habis, karena yang premiumnya mereka enggak ngambil. Itu soal, yang nanti kita rapatkan,” katanya.

Zulhas menambahkan, pihaknya mengusulkan agar pedagang, termasuk pedagang pasar tradisional, nantinya dapat langsung membeli beras SPHP dari Bulog.

Supply-nya [beras SPHP] perbanyak. Tidak ada pilihan lain. Penggelontorannya yang dari pengusaha, tapi pedagang juga bisa ambil langsung, yang paling penting pasar tradisional ini. Pasar tradisional ini ngga bisa langsung beli ke Bulog, syaratnya banyak."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper