Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Cari Tahu Penyebab Harga Pangan Melonjak Usai Pemilu

Mendag Zulkifli Hasan masih mencari tahu penyebab harga pangan melonjak usai Pemilu 2024.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jumat (4/8/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jumat (4/8/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas buka-bukaan soal harga pangan yang melonjak usai Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Dia mengaku masih mencari tahu penyebab lonjakan harga mayoritas pangan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

"Setelah Pemilu malah barang-barang naik, nanti kenapa [penyebab] kita cari," ujar Zulhas saat memantau stok beras SPHP di gerai Transmart Kota Kasablanka, Senin (19/2/2024).

Kendati begitu, Zulhas menduga ihwal lonjakan harga beras disebabkan oleh masalah pasokan yang menipis. Menurutnya, pasokan beras saat ini berkurang akibat panen padi yang mundur di tengah fenomena El Nino.

"Kenapa harga beras premium naik? ini soal supply and demand," kata Zulhas.

Stok yang terbatas membuat harga melambung tinggi. Bahkan, kenaikan harga beras premium sudah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan. Dia menyebut saat ini harga beras premium sudah menyentuh level Rp72.000 - Rp80.000 per 5 kilogram, sedangkan HET beras premium ditetapkan Rp69.500 per 5 kilogram.

Adanya disparitas harga yang tinggi itu membuat beras di ritel modern menjadi langka. Menurut Zulhas, saat ini para konsumen beras premium mulai beralih ke beras SPHP. Migrasi konsumen itu, kata Zulhas, juga menyebabkan stok beras SPHP di gerai ritel modern cepat habis.

"Karena ini mahal [beras premium], pindahnya banyak ini ke SPHP sehingga SPHP cepat habis," jelasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat sejumlah bahan pangan mengalami lonjakan harga jelang Ramadan 2024. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini mengatakan, cabai merah, minyak goreng, telur, daging ayam, beras dan gula pasir menjadi penyumbang kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan ketiga Februari 2024 di sejumlah daerah.

"Kalau kita lihat jumlahnya kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga untuk komoditas tersebut meningkat di minggu ketiga Februari 2024 ini," ujar Pudji dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (19/2/2024).

Harga beras secara nasional di pekan ketiga Februari 2024 kenaikan harga beras mencapai 2,92% dibandingkan dengan harga di Januari 2024. Kenaikan harga beras terjadi di 179 kabupaten/kota.

Padahal pekan sebelumnya hanya 161 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras. Bahkan, BPS mencatat sebanyak 20% wilayah di Indonesia memiliki harga beras di atas harga rata-rata nasional pada pekan ketiga Februari 2024.

Selain itu, jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga cabai di pekan ketiga Februari 2024 mencapai 230 kabupaten/kota. Sebanyak 41% kabupaten/kota memiliki harga yang lebih tinggi dari harga rata-rata nasional. Adapun rata-rata harga cabai merah secara nasional di minggu ketiga Februari 2024 mencapai Rp55.359 per kilogram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper