Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog telah menyiapkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak sebanyak 1,4 juta ton. Diyakini stok tersebut cukup untuk menghadapi puasa dan lebaran.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan, stok tersebut sangat cukup untuk melaksanakan program-program pemerintah seperti bantuan pangan beras.
“Ini sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran bantuan pangan beras sampai dengan Juni, penyaluran stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), dan menghadapi puasa serta Lebaran,” kata Bayu dalam keterangan tertulis, Jumat (16/2/2024).
Bantuan pangan beras kembali disalurkan per 15 Februari 2024, setelah sebelumnya sempat dihentikan pada 8-14 Februari 2024 untuk menghindari adanya politisasi terhadap program tersebut.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat bantuan pangan beras telah terealisasi sebanyak 185.000 ton hingga 7 Februari 2024. Bantuan ini ditujukan kepada 22.004.077 atau 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dikelola oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Bantuan pangan beras merupakan salah satu instrumen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras yang mengalami lonjakan lantaran belum masuk musim panen.
Baca Juga
Berdasarkan Panel Harga Bapanas Jumat (16/2/2024) pukul 12.07 WIB, rata-rata harga beras di seluruh wilayah Indonesia terus bergerak naik menjauhi harga eceran tertinggi (HET).
Adapun pemerintah menetapkan HET Rp13.900-Rp14.800 per kilogram untuk beras premium dan Rp10.900-Rp11.800 per kilogram untuk beras medium.
Harga beras premium terekam naik 0,50% menjadi Rp15.980 per kilogram, dengan harga tertinggi terjadi di Papua Tengah sebesar Rp23.830 per kilogram dan terendah sebesar Rp14.490 per kilogram di Aceh.
Lonjakan harga juga terjadi pada komoditas beras medium. Harga beras medium terkerek naik 0,22% pagi ini menjadi Rp13.980 per kilogram.
Harga beras medium tertinggi terjadi di Papua Pegunungan yakni Rp17.740 per kilogram dan terendah di Papua Selatan Rp11.800 per kilogram.