Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kembali menyalurkan bantuan pangan beras saat real count KPU masih berlangsung, setelah sempat dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024 untuk memastikan kondusivitas jelang Pemilu 2024.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menargetkan, penyaluran bantuan beras hingga Februari 2024 mencapai 440.000 ton.
“Target penyaluran pada dua bulan pertama di 2024 adalah 440.000 ton,” kata Arief dalam keterangan resmi, Kamis (15/2/2024).
Adapun bantuan pangan beras hingga 7 Februari 2024 telah terealisasi sebanyak 185.000 ton. Bantuan pangan ini menyasar kepada 22.004.077 atau 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dikelola oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Sebelumnya, bantuan pangan beras telah dilaksanakan sejak awal 2023 yang dibagi dalam dua tahapan. Program ini kemudian dilanjutkan dan disalurkan mulai Januari hingga Maret 2024.
Melansir laman resmi Bapanas, Kamis (15/2/2024), bantuan pangan beras dapat diperpanjang dari April hingga Juni 2024 jika anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) masih memungkinkan.
Baca Juga
Arief juga menambahkan, program gerakan pangan murah atau GPM terus dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Bapanas mencatat, program ini telah terlaksana sebanyak 429 kali sepanjang Januari 2024, dan tersebar di 85 kabupaten/kota.
Di Februari 2024, Bapanas menargetkan 234 kali penyelenggaraan GPM di 65 kabupaten/kota. “Ini dapat terus bertambah sesuai kolaborasi antara Bapanas dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Pemerintah sebelumnya menghentikan sementara bantuan pangan beras pada 8-14 Februari 2024. Bantuan akan kembali disalurkan pada 15 Februari 2024.
Arief menyebut, ditundanya penyaluran bantuan beras selama masa tenang jelang Pemilu 2024 merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menyalurkan bantuan pangan di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
“Saya atas nama pemerintah, tentunya Badan Pangan Nasional, memohon maaf kepada saudara-saudara penerima bantuan pangan beras, ini kita hold sementara dulu,” kata Arief beberapa waktu lalu.