Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas angkat bicara terkait fenomena beras langka di ritel modern.
Dia menyebut banyak penjual beras retail enggan menjual beras dari perum Bulog lantaran keuntungan yang diperoleh terlalu sedikit.
Mendag Zulhas mengatakan keuntungan yang diperoleh dari para penjual beras retail hanya mencapai Rp200. Namun, dengan adanya program subsidi nilai tersebut ditingkatkan menjadi Rp500.
“Rupanya di pasar itu kemarin agak malas jual beras bulog, berasnya bagus, harganya murah, karena untungnya sedikit hanya Rp200. Maka subsidi untungnya sekarang dinaikin menjadi Rp500,” kata Zulhas di Jakarta, Rabu, (14/2/2024).
Beras SPHP adalah beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke masyarakat melalui skema subsidi dengan harga penjualan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni
Harga beras yang terus bergerak di atas harga eceran tertinggi (HET) diiringi oleh stok di ritel modern yang mendadak langka jelang Padahal, pemerintah telah membuka keran impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga
Kemudian pasokan beras 5 kilogram dikirim ke pasar lama dengan ongkos pengemasan senilai Rp210. Sementara bila dikirim dalam bentuk karung, pasar dapat mengemas sendiri dan mendapatkan keuntungan dari ongkos tersebut.
“Pasar bisa packing sendiri, dapat upah lagi Rp210, ditambah untung Rp500. Jadi bisa untung Rp710 kan menarik. Mudah-mudahan ini pedagang di pasar akan tertarik untuk membantu masyarakat yang kesulitan karena harga beras naik,” jelasnya.
Salah satu penyebab lain dari kelangkaan beras adalah masa panen dari para petani dituding menjadi biang kerok langkanya beras ritel jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Pemerintah sudah berupaya untuk melakukan impor beras yang disebut tidak akan merugikan para petani lokal. Menurutnya harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok Rp10.900 per kilogram, dan gabah yang nyaris menyentuh Rp8.000 terlalu tinggi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya sudah meminta guyuran 200.000 ton beras ke ritel modern imbas stok langka yang mulai terjadi di sejumlah daerah. Meski demikian, Zulhas mengatakan pasokan beras ke ritel sudah ditingkatkan dari 200.000 ton menjadi 250.000 ton.