Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smelter Baru Freeport Ditarget Mulai Produksi Perdana Agustus 2024

Smelter tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur ditargetkan memulai produksi perdana pada Agustus 2024.
Progres konstruksi smelter konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia di  Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Rabu (29/3/2023)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova
Progres konstruksi smelter konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Rabu (29/3/2023)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova

Bisnis.com, JAKARTA - Smelter tembaga baru PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur ditargetkan memulai produksi perdana pada Agustus 2024.

VP Corporate Communications Freeport Indonesia Katri Krisnati mengatakan, progres pembangunan smelter Manyar tersebut sejauh ini sudah sesuai dengan rencana dan ditargetkan selesai konstruksi pada akhir Mei 2024.

"Akan diselesaikan pada akhir Mei 2024 dan mulai beroperasi di bulan Juni 2024," ujar Katri, Selasa (13/2/2024).

Meski telah beroperasi, smelter tidak bisa langsung melakukan proses produksi. Dibutuhkan sejumlah tahapan pengujian teknis atau komisioning sebelum fasilitas peleburan tersebut siap berproduksi.

Freeport memperkirakan butuh waktu sekitar 10 pekan dari mulai smelter beroperasi hingga siap melakukan produksi pertama. Oleh karena itu, produksi pertama smelter Freeport di JIIPE baru mulai pada Agustus 2024.

"Smelter PTFI akan mulai berproduksi di Agustus 2024 dan selanjutnya ramp up [peningkatan produksi] mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024," jelas Katri.

Adapun, smelter baru Freeport itu nantinya memiliki kapasitas input 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan produksi 600.000 ton katoda tembaga. Freeport-McMoRan Inc. (FCX) melaporkan kontruksi smelter Manyar telah mencapai lebih dari 90% per akhir Desember 2023.

Seiring dengan kemajuan smelter tersebut, Freeport juga masih melobi pemerintah untuk memperpanjang relaksasi ekspor konsentrat tembaga PTFI sampai Desember 2024. Berdasarkan laporan FCX kuartal III/2023, izin ekspor konsentrat tembaga PTFI sebesar 1,7 juta metrik ton yang diperoleh pada 24 Juli 2023 hanya berlaku hingga Mei 2024. 

Pada Januari 2024, Richard C. Adkerson, Ketua Dewan Direksi Freeport-McMoRan yang kala itu menjabat sebagai CEO Freeport-McMoRan, mengaku telah berbicara sedikitnya tiga kali dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ihwal permohonan perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PTFI.

“Tidak ada negosiasi soal isu [perpanjangan ekspor] itu, saya telah berbicara beberapa bulan terakhir setidaknya tiga kali langsung dengan presiden [Jokowi] soal ini, dia mengerti itu,” kata Richard dalam conference call FCX kuartal IV/2023 pada Rabu (24/1/2024) waktu AS atau Kamis (25/1/2024) waktu Indonesia.

Menurut Richard, Jokowi bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memahami keperluan waktu perpanjangan ekspor untuk ramp-up atau peningkatan produksi smelter Manyar saat selesai kontruksi pada Mei 2024 nanti. 

Kendati demikian, dia mengatakan, pemerintah Indonesia ingin melihat komitmen PTFI untuk menyelesaikan smelter Manyar di Gresik, Jawa Timur. 

“Itu hanya persoalan administratif prosedural saja, mereka [pemerintah] memutuskan untuk tidak memberikan izin ekspor selepas tenggat saat ini untuk melihat apakah kita bisa menyelesaikan smelter itu sesuai komitmen, tapi di atas itu semua, perpanjangan ekspor hanya perlu tindakan administratif untuk menyetujuinya nanti,” kata Richard.

Diberitakan sebelumnya, PTFI sempat membuka kemungkinan penurunan kapasitas produksi sekitar 40% pada rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2024 seiring dengan tenggat relaksasi ekspor konsentrat yang diputus Mei tahun ini. Penyesuaian produksi itu dilakukan lantaran daya tampung atau input smelter yang masih terbatas saat itu.

Kendati demikian, belakangan Kementerian ESDM menyetujui target produksi PTFI sebesar 1,4 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounces emas tahun ini. 

Kementerian ESDM menyetujui RKAB PTFI periode 2024 sampai dengan 2026.  Produksi bijih atau ore dari PTFI selama 3 tahun mendatang dipastikan naik, kendati izin ekspor konsentrat ditenggat sampai dengan Mei 2024.

“RKAB PTFI sudah kita setujui untuk 2024 sampai dengan 2026,” kata Plt Dirjen Minerba Bambang Suswantono saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/1/2024). 

Berdasarkan paparan Bambang, rencana produksi ore dari PTFI pada 2024 dipatok di level 63,16 juta ton. Selanjutnya, rencana produksi ore PTFI pada 2025 dan 2026 masing-masing ditetapkan sebesar 77,52 juta ton dan 79,12 juta ton. 

Di sisi lain, Bambang mengatakan, kementeriannya masih memproses permohonan perpanjangan izin ekspor konsentrat PTFI untuk periode tahun ini. 

“Untuk masalah ekspor konsentratnya mereka juga harus izin lagi kepada kita, saat ini masih proses,” kata Bambang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper