Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Molor 27 Tahun, Proyek Tol Bocimi Bisa Rampung Tahun Ini?

Proyek Jalan Tol Bocimi yang digarap Waskita ditargetkan segera rampung usai mendapat kredit sindikasi Rp3,4 triliun.
Jalan tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi) di Jawa Barat./Jasa Marga
Jalan tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi) di Jawa Barat./Jasa Marga

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis konstruksi Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi atau Tol Bocimi bisa segera rampung.

Pembangunan Jalan Tol Bocimi diyakini bisa segera rampung usai PT Trans Jabar Tol yang merupakan anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) meraih kredit sindikasi senilai Rp3,4 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.

PT SMI juga resmi mengakuisisi 25% saham PT Waskita Toll Road di PT Trans Jabar Tol (TJT) yang saat ini tengah menggarap Jalan Tol Bocimi.

Mengutip informasi yang dibagikan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, akuisisi saham tersebut dilakukan pada Kamis (25/1/2024).

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengaku optimistis Tol Bocimi Seksi 3 Cibadak-Sukabumi bakal terakselerasi usai adanya suntikan dana.

"Saya gak hafal pastinya [nilai investasi], intinya kan sudah ada kepastian untuk keberlanjutan programnya ke seksi 3 itu saja yang penting," kata Hedy saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (2/2/2024).

Di samping itu, Hedy juga masih belum bisa memastikan kapan target Seksi 3 Tol Bocimi bakal rampung. Padahal, pembangunan tol Bocimi telah ditetapkan sejak 1997, artinya sudah molor hingga 27 tahun.

"Yang jelas itu tinggal beberapa kilo dari Cibadak sampai Sukabumi Barat betul," pungkasnya. 

Dengan masuknya PT SMI sebagai pemegang saham, maka PT TJT kini dimiliki oleh PT WTR (74,99%), PT SMI (25%), dan Koperasi Waskita (0,01%).

Mengacu pada keterbukaan informasi, Rabu (31/1/2024), manajemen Waskita menjelaskan bahwa nilai transaksi ini mencapai 24% dari ekuitas perseroan yakni Rp14,24 triliun dan sebesar 14% dari ekuitas WTR yang tercatat senilai Rp24,74 triliun untuk tahun laporan 2022. 

“Transaksi yang dilakukan merupakan transaksi afiliasi karena karena WTR merupakan anak perusahaan perseroan, dan TJT merupakan anak perusahaan dari WTR, serta perseroan, BRI dan SMI dikendalikan oleh pemerintah,” tulis manajemen Waskita Karya. 

Adapun, latar belakang transaksi ini merupakan bentuk refinancing shareholder loan dari SMI selaku pemegang saham TJT terkait pelunasan fasilitas pinjaman eksisting, serta sebagai pembiayaan untuk pembangunan proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi Seksi III. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper