Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka melalui anak perusahaan PT INKA Multi Solusi kembali mengekspor gerbong barang buatannya ke perusahaan asal Selandia Baru, KiwiRail.
INKA Multi Solusi kali ini mengirimkan 60 unit Container Flat Top (CFT) Wagon 50Ft pesanan UGL Rail Services Pty Ltd ke KiwiRail dari total pesanan sebanyak 450 gerbong yang akan diselesaikan hingga November 2024.
Pada kesempatan sebelumnya, Grup Inka telah menyelesaikan proyek 262 CFT Wagon pada Agustus 2023. Kerja sama berkelanjutan ini membuktikan Inka sebagai industri manufaktur kereta api dalam negeri mampu bersaing di kancah internasional dalam bidang perkeretaapian.
Turut berpartisipasi dalam menyukseskan pengerjaan proyek ini yakni Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) serta stakeholder terkait.
Direktur Operasi Inka, I Gede Agus Prayatna mengatakan, ekspor ini membuktikan bahwa Grup Inka dapat berkontribusi di kancah luar negeri terutama untuk pasar-pasar yang quality sensitive. Dia menuturkan, pasar Selandia Baru merupakan pasar yang memiliki tingkat quality sensitive yang cukup tinggi.
“Kami berharap Inka bisa berkelanjutan untuk berkontribusi terhadap perekonomian negara Indonesia, untuk itu mari bersama-sama kita doakan supaya dapat menyelesaikan pekerjaan 450 gerbong sampai di akhir tahun 2024 dan semoga UGL bisa memberikan order yang lebih banyak lagi,” kata Gede dalam keterangan resmi perusahaan, Jumat (2/2/2024).
Baca Juga
Gede melanjutkan, 450 CFT Wagon pesanan dari Selandia Baru tersebut berupa underframe tanpa instalasi komponen bogie dan coupler. Spesifikasi umum gerbong dibagi menjadi dua tipe yakni ukuran 40Ft dan 50Ft yang didesain oleh UGL di Newcastle Australia dengan berat kosong sekitar 15,2 - 17,1 ton dengan maksimum daya angkut 62,9 ton.
Heru Gunawan, Perwakilan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menuturkan, ekspor ini menjadi milestone penting yang menunjukkan industri kereta api nasional mampu bersaing di pasar global.
Dia mengatakan, Kemenperin terus mendukung penguatan ekosistem industri hulu dan hilir kereta api, meningkatkan kapabilitas industri pendukung serta membuka akses pasar internasional. Di samping itu, industri manufaktur kereta api juga didorong untuk dapat terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Sementara itu, Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi mengatakan solusi LPEI melalui program PKE Alat Transportasi bertujuan untuk mendorong produk industri strategis Indonesia untuk berdaya saing global.
Dia menuturkan, ekspor ini menjadi kebanggaan Indonesia yang berhasil memproduksi gerbong kereta barang berkualitas dan bernilai tinggi serta menciptakan kepercayaan dari negara lainnya terhadap berbagai produk industri strategis Indonesia.
Maqin melanjutkan, dukungan LPEI terhadap industri strategis alat transportasi kepada Inka dan IMS merupakan wujud kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI yang disalurkan oleh LPEI, agar mendorong industri strategis sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia.
“Capaian ini tentunya akan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai sebuah negara produsen gerbong kereta api berkualitas dunia,” kata Maqin.