Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Inflasi Indonesia Capai 2,57% pada Januari 2024

BPS mengumumkan inflasi Indonesia pada Januari 2024 mencapai 2,61% secara tahunan, atau secara 2,61% year to date.
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Januari 2024 sebesar 0,04% secara bulanan.

Secara tahunan, inflasi Indonesia pada Januari 2024 mencapai 2,57% year-on-year (yoy).

"Tingkat inflasi bulanan Januari 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu,” ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers Kamis (1/2/2024).

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,18% dan andil terhadap inflasi sebesar 0,05%. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah tomat dengan andil 0,09%, bawang merah dengan 0,04%, dan beras  0,03%

Sementara itu, inflasi bulanan menurut wilayah terdapat 25 provinsi yang mengalami inflasi dan 13 provinsi mengalami deflasi.

Sebelumnya, konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg memperkirakan inflasi pada Januari 2024 secara rata-rata akan mencapai 0,27% (month-to-month/mtm), dengan estimasi tertinggi sebesar 0,45% mtm dan estimasi terendah sebesar 0,12% mtm.

Secara tahunan, konsensus ekonom memperkirakan inflasi Januari 2024 sebesar 2,53% yoy, dengan estimasi tertinggi sebesar 2,72% yoy dan estimasi terendah sebesar 2,3% yoy.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi pada Januari 2024 mencapai 0,29% secara bulanan, lebih rendah dari 0,41% mtm pada Desember 2023.

Penurunan tersebut kata Josua terutama disebabkan oleh normalisasi permintaan pasca liburan natal dan tahun baru, juga penurunan inflasi bahan makanan.

“Penurunan inflasi bahan makanan didorong oleh deflasi harga cabai merah dan cabai rawit, seiring dengan panen yang terjadi di beberapa daerah. Sementara harga pangan tertentu, seperti daging ayam ras, bawang merah, dan beras, masih mengalami inflasi,” katanya kepada Bisnis, dikutip Kamis (1/2/2024).

Secara tahunan, Josua memperkirakan inflasi pada Januari 2024 mencapai 2,56%, juga melandai dari Desember 2023 sebesar 2,61% yoy.

Perkembangan ini menurutnya dipengaruhi oleh laju inflasi harga bergejolak atau volatile food, terutama pada harga pangan.

Sejalan dengan itu, Josua memperkirakan inflasi inti akan menurun dari 1,80% yoy pada Desember 2023 menjadi 1,73% yoy pada Januari 2024. 

“Namun, secara bulanan, inflasi diperkirakan meningkat dari 0,14% mtm ke 0,27% mtm, terutama didorong oleh kenaikan harga sewa dan kontrak rumah, serta gaji asisten rumah tangga,” jelas Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper