Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Bansos Tak Redam Gejolak Haga Beras, Ini Sebabnya

Produksi beras dalam negeri lebih rendah dibandingkan sebelumnya akibat fenomena cuaca El Nino yang berkepanjangan.
Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog. JIBI/Ni Luh Anggela.
Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog. JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) ungkap penyebab tingginya harga beras dalam negeri hingga menyumbang inflasi dengan andil 0,03% (month-to-month/mtm) pada Januari 2024.

Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menyampaikan, tingginya harga beras lantaran suplai tak cukup untuk memenuhi demand yang tinggi.

“Beberapa negara menahan ekspor berasnya sehingga harga beras di pasar global juga mengalami kenaikan,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Kamis (1/2/2024).

Sementara itu, lanjut dia, produksi beras dalam negeri lebih rendah dibandingkan sebelumnya akibat fenomena cuaca El Nino yang berkepanjangan.

Amelia mengatakan, produksi beras pada periode Januari-Februari 2023 relatif lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), stok beras dalam negeri diperkirakan defisit sebesar 2,7 juta ton pada periode Januari-Februari 2024.

Adapun komoditas beras pada Januari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,64% secara bulanan dengan andil inflasi sebesar 0,03%. Kenaikan harga beras terjadi di 28 provinsi, di mana seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali Nusra mengalami kenaikan harga beras.

Sementara, harga beras di 10 provinsi lainnya menunjukkan penurunan harga. 

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, Perum Bulog akan segera menyalurkan beras stabilitas pasokan dan harga beras (SPHP) dan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram ke 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) atau setara 210.000 ton per bulan.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi tingginya harga beras di tingkat pedagang eceran. Pasalnya, dia mengeklaim program ini sebelumnya sukses meredam harga beras, meski belum dapat menurunkan harga ke batas normal.

Kendati begitu, program bantuan pangan saat ini masih terbatas lantaran ada proses verifikasi data penerima dengan pemerintah daerah (pemda) sebagai konsekuensi atas pemutakhiran data yang dilakukan dibawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). 

“Jadi tadi sudah dilaporkan kepada Pak Mendagri [Tito Karnavian], Insya Allah minggu ini dan minggu depan verifikasi selesai,” kata Bayu dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (29/1/2024).

Merujuk data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (1/2/2024) pukul 15.47 WIB, harga beras berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp10.900-Rp11.800 per kilogram untuk beras medium dan Rp13.900-Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.

Adapun harga beras premium berada di level Rp15.360 per kilogram, sedangkan beras premium Rp13.480 per kilogram. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper