Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Embung Gumelem Rp18,7 Miliar Rampung, Bakal Pasok Kebutuhan Irigasi

Kementerian PUPR telah menyelesaikan proyek Embung Gumelem dengan biaya konstruksi mencapai Rp18,7 miliar.
Ilustrasi proyek embung - Istimewa
Ilustrasi proyek embung - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Embung Gumelem di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa embung yang dibangun dengan biaya konstruksi mencapai Rp18,7 miliar pada Mei 2023 tersebut telah rampung dan dapat segera dimanfaatkan.

"Sarana dan prasarana sumber daya air seperti bendungan dan embung dibangun untuk menjawab berbagai isu terkait ketahanan air dan kedaulatan pangan," kata Basuki dalam keterangan resmi, Selasa (23/1/2024).

Embung Gumelem memiliki daya tampung sebesar 13.260 meter kubik (m3), yang akan memberikan manfaat air baku bagi Kabupaten Magelang dengan kapasitas 2 liter/ detik dan air irigasi pertanian hortikultura pada lahan seluas 260,44 hektare (ha).

Nantinya, Embung Gumelem akan mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat dengan menyimpan air pada saat musim penghujan dan menyediakan air saat musim kemarau.

Selain berfungsi untuk mengisi kembali air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air, Embung Gumelem juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru dengan dilengkapi jogging track.

Pada saat yang bersamaan, PUPR juga mengumumkan telah rampung membangun satu infrastruktur air lainnya di Magelang, yakni Sabo Dam dengan anggaran mencapai Rp29,9 miliar.

Secara teknis, Sabo Dam Krasak dibangun 2 titik bertingkat di tengah bendung dengan cakupan 0,9 hektare. Sehingga sabo dapat mengalirkan air, sekaligus membendung sedimen atau endapan material vulkanik.

Apabila bendung tidak mampu menahan semua aliran debris, maka akan dilewatkan melalui bagian atas (overtopping), sehingga dapat meminimalisir risiko bencana banjir lahar di hilir.

Selain untuk mengurangi risiko dan dampak banjir lahar dari Gunung Merapi, Sabo Dam Sungai Krasak juga dimanfaatkan sebagai ruang publik untuk pariwisata di Magelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper