Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUPR Dorong Modernisasi Irigasi untuk Dukung Ketahanan Pangan

Kementerian PUPR melaporkan Indonesia saat ini memiliki daerah irigasi (DI) seluas 9.136.028 hektare.
Daerah Irigasi Rentang, Garut./Kementerian PUPR
Daerah Irigasi Rentang, Garut./Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong ketahanan pangan dan ketahanan air nasional melalui implementasi modernisasi irigasi.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memiliki daerah irigasi (DI) seluas 9.136.028 hektare.

Dia menuturkan pemerintah terus melakukan berbagai upaya di antaranya melalui pembangunan dan pengembangan jaringan irigasi baru, peningkatan tata kelola operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, serta rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi jaringan irigasi.

“Selain upaya-upaya tersebut, kita juga perlu melakukan modernisasi irigasi untuk meningkatkan keandalan layanan irigasi menjadi lebih efektif, efisien dan berkelanjutan melebihi perencanaan semula,” kata Mohammad dalam siaran pers, Jumat (20/10/2023).

Adapun, implementasi modernisasi irigasi telah mulai dilakukan di Daerah Irigasi Rentang, Provinsi Jawa Barat yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 hektare di tiga kabupaten yakni Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu dengan memanfaatkan debit Sungai Cimanuk.

“Dengan modernisasi yang telah dilakukan, diperkirakan pada tahun 2025 dapat meningkatkan indeks pertanaman hingga 280% di tiga kabupaten yang didukung DI Rentang,” ujarnya.

Selain melakukan modernisasi bendungan, Zainal Fatah juga menambahkan bahwa demi membantu peningkatan produksi pangan, Kementerian PUPR telah melakukan pembangunan 61 bendungan pada tahun 2014-2024. 

Di mana, dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampungan 3.746,51 juta meter kubik memiliki potensi pemanfaatan layanan irigasi untuk 71 daerah irigasi.

Dengan demikian, Zainal menekankan, melalui pembangunan bendungan, luas irigasi yang dapat dimanfaatkan akan mengalami peningkatan dari awalnya 761.542 hektare (10,66%) pada 2014 menjadi 1.147.510 hektare atau (16,17%) pada 2024.

“Sehingga indeks pertanaman yang semula rata-ratanya sekitar 137% akan meningkat menjadi sekitar 254%,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper