Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Sudah Cairkan Rp1,4 Miliar Subsidi Konversi Motor Listrik

Pemerintah telah mencairkan bantuan pemerintah atau subsidi konversi motor listrik senilai Rp1,4 miliar hingga pertengahan Januari 2024.
Mekanik menyelesaikan konversi vespa bahan bakar minyak (BBM) ke listrik di Jakarta, Selasa (29/8/2023)/Bisnis-Suselo Jati
Mekanik menyelesaikan konversi vespa bahan bakar minyak (BBM) ke listrik di Jakarta, Selasa (29/8/2023)/Bisnis-Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah mencairkan bantuan pemerintah atau subsidi konversi motor listrik senilai Rp1,4 miliar hingga pertengahan Januari 2024. 

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu mengatakan, kementeriannya telah mengonversi 145 unit motor BBM menjadi motor listrik. Dari jumlah tersebut, 8 unit menerima bantuan sebesar Rp7 juta dan sisanya mendapat bantuan Rp10 juta. 

“Kemudian terdapat 36 permohonan masih dalam proses uji laik dalam pengajuan SUT/SRUT tahun 2024, terkait dengan seperti perubahan STNK,” kata Jisman saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Jisman mengatakan, kementeriannya telah memperbaiki regulasi terkait dengan program konversi motor listrik akhir tahun lalu.  Lewat revisi itu, insentif yang diberikan pemerintah untuk konversi satu unit kendaraan saat ini menjadi Rp10 juta per unit dari sebelumnya dipatok Rp7 juta per unit.

Selain itu, penerima insentif diperluas dari perorangan dapat diarahkan ke kelompok masyarakat, lembaga pemerintah dan nonpemerintah. Aturan ihwal kubikasi atau cc juga tidak lagi dibatasi. 

“Jadi bantuan pemerintah sekarang ada di Rp10 juta, memang untuk konversi itu di atas Rp10 juta antara Rp15 juta sampai dengan Rp17 juta kurang lebih,” kata dia. 

Subsidi konversi motor listrik untuk tahun anggaran 2023 ditentukan paling banyak untuk 50.000 unit sepeda motor listrik dan tahun anggaran 2024 dipatok sebanyak 150.000 motor listrik. Jumlah motor konversi yang dapat menerima bantuan ini dapat dievaluasi setiap tahun.

Lewat target konversi tahun ini, pemerintah dapat menghemat devisa sampai US$10 juta atau setara dengan Rp149,04 miliar (asumsi kurs Rp14.904 per dolar AS). Penghematan itu diperoleh dengan asumsi potensi pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter nantinya.

Di sisi lain, masing-masing pemilik kendaraan konversi diperkirakan dapat menghemat hingga Rp2,77 juta setiap tahunnya setelah beralih ke motor listrik. Sementara itu, permintaan konsumsi listrik diproyeksi juga bertambah ke level 15,2 gigawatt per hour (GWh).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper