Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Farmasi B.Braun Indonesia Pasang PLTS, Target Tekan Emisi 25%

PLTS yang dibangun B.Braun Indonesia ini mampu menghasilkan 1.673-Gigawatt hour (GWh) listrik per tahun.
Produsen farmasi asal Jerman, B.Braun Indonesia resmi mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,2 MwP pada pabrik farmasi nya di Karawang, Jawa Barat./Bisnis- Afiffah Rahmah
Produsen farmasi asal Jerman, B.Braun Indonesia resmi mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,2 MwP pada pabrik farmasi nya di Karawang, Jawa Barat./Bisnis- Afiffah Rahmah

Bisnis.com, KARAWANG- Produsen farmasi asal Jerman, B.Braun Indonesia resmi mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,2 MwP pada pabrik farmasi nya di Karawang, Jawa Barat. 

Presiden Direktur B. Braun Indonesia, Rainer Ruppel mengatakan pemasangan solar panel ini ditargetkan mampi menurunkan emisi karbon hingga sebesar 25% atau setara 346 ton emisi karbon per tahun. 

"Ini akan memberi daya sekitar 20%-30% dari kebutuhan energi kami, secara signifikan mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi CO2," kata Rainer saat peresmian operasional PLTS di Pabrik B.Braun, Karawang, Kamis (18/1/2024). 

PLTS ini mampu menghasilkan 1.673-Gigawatt hour (GWh) listrik per tahun dan dapat memenuhi sekitar 20-30% kebutuhan listrik di pabrik B. Braun Indonesia. 

Rainer juga menyampaikan bahwa langkah pengoperasian PLTS seiring dengan target B. Braun secara global untuk penurunan emisi CO2 sebesar 50% hingga tahun 2030.

"Untuk mendukung pengurangan emisi karbon, pengoperasian PLTS ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai 23% bauran energi baru terbarukan pada tahun 2025 dan Net Zero Emission pada tahun 2060," ujarnya. 

Rainer menuturkan, operasional PLTS menjadi langkah awal pemanfaatan energi terbarukan dan upaya transisi energi untuk suplai energi listrik di berbagai asetnya, salah satunya di fasilitas produksinya.

Selain pengoperasian PLTS, B. Braun Indonesia telah menerapkan konsep pabrik ramah lingkungan dengan pemanfaatan pencahayaan alami dan teknologi pabrik yang hemat energi. 

Tak hanya itu, perusahaan yang berbasis di Jerman ini juga memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dalam produksi cairan dasar infus dan penanaman pohon di sekitar fasilitas produksi untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi.

"Izinkan saya menambahkan, kami berencana untuk memperluas portofolio produksi kami dan menjadi pemain yang lebih kuat di pasar kesehatan Indonesia di masa depan," terangnya. 

Kendati demikian, produsen cairan infusan itu belum dapat membeberkan detail ekspansi portofolio yang dimaksud. Adapun, sejauh ini B.Braun masih mengimpor sejumlah bahan baku dan alat kesehatan dari Jerman. 

Untuk diketahui, pabrik B.Braun Karawang merupakan pabrik pertamanya yang dibangun di Indonesia pada tahun 2017. Pabrik ini dibangun di area seluas 19 hektar dengan nilai investasi lebih dari Rp1 triliun. 

Fasilitas manufaktur ini memiliki kapasitas produksi sebesar 15 juta botol per tahun dan 50 juta botol untuk tahap dua mendatang.  Pabrik B.Braun Indonesia saat ini memproduksi Ecosol Ringer Lactate, Ecosol Sodium Chloride 0.9%, Ecosol Glucose 5%, Ecosol Glucose 10%, Ecosol Glucose 5% & Sodium Chloride 0.9%, Ecosol Water for Injection, dan Sterofundin ISO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper