Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan pengeboran satu sumur eksplorasi taruhan atau wild cat pada 2026 atau dua tahun mendatang di sebagian konsesi Blok East Natuna.
Seperti diketahui, PHE mendapat dua lapangan di Blok East Natuna setelah dipisah dari prospek Natuna D-Alpha yang diidentifikasi mengandung 70% CO2.
Dua lapangan yang dikelola PHE di Blok East Natuna itu di antaranya Lapangan Arwana dan Barakuda.
Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng menuturkan perseroannya bakal memulai survei seismik pada Agustus tahun ini.
“Jadi setelah prospek seismik selesai 2024 akhir, kita akan proses mungkin pengeboran awal 2026 nanti,” kata Muharram saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Sumur wild cat biasanya sering dimengerti sebagai sumur eksplorasi yang dibor di daerah yang masih belum terbukti mengandung potensi cadangan migas.
Baca Juga
Muharram menuturkan perseroannya telah mengidentifikasi prospek baru yang berada di konsesi Blok East Natuna.
“Ada prospek baru, saat ini namanya Arwana tapi kita akan ganti karena tidak cocok, namanya akan kita cari yang lebih bagus,” kata dia.
Adapun, Blok East Natuna diperkirakan menyimpan sumber daya minyak mencapai 2,2 BBO dan gas sebesar 300 BSCF. Potensi sumber daya itu terbentang di atas luasan konsesi 10.484,39 kilometer persegi.
PHE berkomitmen untuk menggelontorkan investasi awal sebesar US$13 juta atau setara dengan Rp194,5 miliar (asumsi kurs Rp14.968 per dolar AS).
Lewat investasi awal itu, PT Pertamina East Natuna bakal melakukan studi G&G, akuisisi dan pengolahan data seismik 3D dengan luasan 430 km2 dan 1 pemboran eksplorasi selama 3 tahun pertama.