Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut bahwa kebutuhan anggaran untuk merevitalisasi Terminal Tipe A Pakupatan mencapai Rp26 Miliar.
Hal ini dia sampaikan kepada Bisnis usai meresmikan Terminal Tipe A Pakupatan, Serang, Banten, Senin (8/1/2023).
“Anggarannya Rp26 miliar. Revitalisasi ini sangat penting karna letak Serang yang stategis dan menghubungkan Sumatera ke Jawa dan Jawa ke Sumatera,” ujarnya kepada Bisnis.
Lebih lanjut, dia melanjutkan bahwa jumlah arus penumpang per hari di terminal tersebut mencapai 400 bus per hari.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kehadiran Terminal Tipe A Pakupatan dapat mendorong masyarakat untuk makin bergairah dalam menggunakan transportasi massal.
Menurutnya, terminal yang sudah ada sejak 1995 itu menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengurai kemacetan di Tanah Air, khususnya di kota-kota besar.
Baca Juga
Jokowi menjelaskan bahwa terminal tersebut berfungsi melayani angkutan massal dalam kota, antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP). Nantinya, akan ada 400 bus per hari yang akan melayani kebutuhan mobilitas masyarakat.
“Saya senang sekali terminal di Pakupatan ini ramai, bisa 400 bus per hari ini sangat bagus. Dengan terminal ini saya harap jumlah bus ke depan bertambah, penumpang bertambah yang menunjukkan pergerakan orang menggunakan transportasi massal,” kata Jokowi
Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa terminal dengan luas lahan 30.569 meter persegi itu diharapkan juga memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Sehingga stigma negatif terhadap terminal seperti rawan kriminalitas bisa diredam atau dihapuskan.
Kepala Negara juga meyakini bahwa terminal memiliki kemampuan untuk mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk unjuk gigi menjajakan produk mereka.
Oleh sebab itu, Presiden Ke-7 RI itu pun kembali mendorong masyarakat agar mulai beralih ke kendaraan umum untuk menghindari potensi kemacetan.
“Semua itu untuk mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dan meninggalkan transportasi pribadi. Semua kota harusnya berfikir ke arah sana,” pungkas Jokowi