Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) masih terus melakukan perbaikan pada sejumlah rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek yang terkendala akibat roda aus.
Perseroan menargetkan proses perbaikan dapat rampung sepenuhnya pertengahan bulan ini.
Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menjelaskan, sejaug ini masih ada 5 trainset yang sedang dan masih antre proses perbaikan. Adapun, salah satu perbaikan yang dilakukan adalah pembubutan roda yang aus.
Sementara itu, dia menyebutkan jumlah rangkaian kereta yang sudah selesai diperbaiki ada sebanyak 13 unit. Dia menyebut, proses pembubutan roda pada 5 trainset tersisa ditargetkan selesai pada bulan ini.
“Target kami, proses pembubutan bisa selesai semua di pertengahan Januari 2024,” jelas Mahendro saat dikonfirmasi, Kamis (4/1/2024).
Dia melanjutkan, saat ini LRT Jabodebek beroperasi dengan 16 trainset per harinya dan 4 unit rangkaian sebagai cadangan.
Baca Juga
Adapun, KAI juga berupaya untuk menjaga keandalan operasional LRT Jabodebek pascakejadian roda aus tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pelumasan pada lintasan LRT Jabodebek.
"Upaya kita mencegah hal itu (roda aus) kembali terjadi adalah dengan memberi pelumas dan grinding pada rel kereta LRT," kata Mahendro.
Mahendro memaparkan, pelumasan pada rel kereta LRT dilakukan setiap 2 hari sekali. Namun, frekuensi ini bahkan bisa meningkat menjadi 1 hari sekali jika dibutuhkan, contohnya ketika frekuensi hujan yang meningkat.
Dia menuturkan, pemberian pelumas dilakukan pada rel luar, tepatnya pada area kop rel bagian yang kontak langsung dengan roda. Pemberian pelumas dilakukan pada sepanjang lengkung-lengkung dengan radius kurang dari sama dengan 150 meter.
“Saat ini pelumasan juga diberikan pada wesel-wesel mainline, terutama di jalur yang berbelok,” jelas Mahendro.
Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 30 Oktober 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyebut saat ini LRT Jabodebek beroperasi hanya dengan 9 rangkaian kereta (trainset) dan 131 perjalanan seiring dengan bertambahnya sarana yang memasuki masa perawatan di bagian roda.
Eks Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo pengurangan rangkaian dan frekuensi perjalanan ini terpaksa dilakukan seiring dengan kondisi roda pada 18 trainset yang harus memasuki masa perawatan.
Pengurangan frekuensi perjalanan berimbas pada waktu kedatangan antarkereta yang menjadi makin lama. Kuswardojo mengatakan, headway LRT untuk jam sibuk adalah sekitar 30 menit-40 menit.
