Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BP Tapera Bidik Penyaluran FLPP Tembus 220.000 Unit di 2024

BP Tapera menargetkan penyaluran rumah subsidi melalui dana FLPP akan mampu dikerek naik menjadi 220.000 unit pada 2024.
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memberi sinyal bahwa penyaluran rumah subsidi melalui dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) akan mampu dikerek naik menjadi 220.000 unit pada 2024.

Komisioner BP Tapera, Adi Setianto menuturkan, awalnya pemerintah dalam rencana kerja tahun anggaran 2024 menganggarkan bantuan pembiayaan perumahan FLPP senilai Rp13,73 triliun yang diproyeksi hanya mampu menyuplai sebanyak 166.000 unit.

"Tahun 2024 mendatang target yang harus dicapai sebesar 166.000 unit. Namun sesuai arahan dari pemerintah, target tahun depan ini berpotensi menuju ke 220.000 unit," jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Kamis (28/12/2023).

Adapun, sebagai upaya untuk terus menjaga bahwa rumah yang dibangun oleh pengembang, BP Tapera juga menggandeng 21 Asosiasi Pengembang Perumahan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) tentang Rumah yang Layak Huni bagi MBR. 

Asosiasi ini menaungi pengembang perumahan pelaku pembangunan dan penyedia Rumah yang layak huni dalam rangka pemenuhan kebutuhan perumahan bagi Masyarakat. Tujuan dari perjanjian ini agar para pihak bekerjasama aktif dalam mewujudkan rumah layak huni yang memenuhi aspek ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, ruang lingkup kerja sama ini meliputi, pemanfaatan data supply dan demand, pengelolaan aplikasi,  pembangunan rumah layak huni, pembinaan atas pengendalian rumah layak huni,  pemantauan dan evaluasi terhadap rumah layak huni.

“Kami akan memberikan potensi data demand MBR yang berminat memanfaatkan pembiayaan perumahan, sosialisasi dan pendampingan serta pembinaan kepada Asosiasi Pengembang sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi atas rumah yang dibangun oleh pengembang,” ujar Adi.

Adapun, sepanjang 2023 lalu BP Tapera telah menyalurkan sebanyak 229.000 unit yang berhasil dicapai lebih awal 13 hari dibandingkan dengan target FLPP pada tahun 2022 sebesar 226.000 unit.

Lebih lanjut, Adi merinci, penyaluran dana FLPP 2023 tersebut disalurkan oleh 40 bank penyalur. Perinciannya, dari 229.000 unit yang telah tersalurkan sebanyak 228.914 unit di antaranya merupakan rumah tapak senilai Rp26,31 triliun dan 86 unit rumah susun senilai Rp11,94 miliar.

Adapun, 10 bank penyalur tertinggi dalam penyaluran dana FLPP sepanjang tahun ini terdiri dari BTN sebanyak 126.269 unit, diikuti oleh BTN Syariah sebanyak 35.205 unit, dan BRI sebanyak 22.076 unit. 

Posisi ke-empat di duduki oleh BNI sebanyak 14.193 unit, Bank BJB sebanyak 7.744 unit, BSI sebanyak 4.360 unit, Bank Mandiri sebanyak 3.343 unit, BJB Syariah sebanyak 2.566 unit, Bank Sumselbabel sebanyak 1.910 unit serta Bank Sumselbabel Syariah sebanyak 1.230 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper