Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTI: Stasiun Kopo Bisa Bikin Kereta Cepat Tak Efektif

MTI menilai pembangunan Stasiun Kopo justru berisiko membuat perjalanan Kereta Cepat WHOOSH tidak efektif.
Kereta Cepat WHOOSH./ Dok. KCIC
Kereta Cepat WHOOSH./ Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) buka suara terkait adanya wacana penambahan stasiun Kereta Cepat di daerah Kopo, Kota Bandung.

David Tjahjana, Sekretaris Forum Transportasi Jalan dan Kereta Api MTI memaparkan penambahan stasiun di wilayah Kopo berisiko membuat layanan Kereta Cepat WHOOSH menjadi kurang efektif. Pasalnya, daerah Kopo berdekatan dengan salah satu stasiun eksisting kereta cepat di daerah Padalarang.

Dia mengatakan, daerah Padalarang dahulu dipilih karena berdekatan dengan pusat Kota Bandung. Hal tersebut akan mempermudah integrasi kereta cepat dengan moda transportasi lain seperti kereta perkotaan Bandung.

Menurutnya, jika rencana ini terealisasi, maka PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator kereta cepat WHOOSH harus mengubah pola operasinya agar perjalanan kereta cepat menjadi efektif.

“Kopo terlalu dekat dengan Padalarang, jadi mungkin harus diubah pola operasinya. Karena kalau ada stasiun yang berdekatan juga itu [kereta cepat] jadi tidak efektif,” katanya dalam konferensi pers di Stasiun KCIC Halim, Jakarta pada Rabu (27/12/2023).

Sementara itu, Ketua Umum MTI Tory Damantoro menambahkan, makin banyak stasiun yang dilalui, maka layanan kereta cepat akan semakin tidak efektif. Hal tersebut karena Kereta Cepat WHOOSH nantinya harus melakukan banyak perhentian pada jarak yang berdekatan.

Ketimbang menambah stasiun kereta cepat, Tory mengusulkan adanya elektrifikasi pada layanan kereta api perkotaan di Bandung. Dia menjelaskan, elektrifikasi layanan kereta perkotaan ini akan memberi dampak positif yang lebih baik dibandingkan dengan penambahan stasiun kereta cepat.

Tory menuturkan, elektrifikasi kereta perkotaan Bandung akan meningkatkan mobilitas masyarakat di sekitar.

“Kami lebih mendorong elektrifikasi layanan kereta api perkotaan Bandung karena lebih masuk akal. Dengan elektrifikasi ini, nanti kereta di Bandung itu bisa digunakan seperti KRL Jabodetabek,” jelas Tory.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan ada kemungkinan pembangunan satu stasiun baru untuk Kereta Cepat Whoosh di daerah Kopo, Bandung.   

Moeldoko menuturkan, usulan ini tengah didiskusikan bersama dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub).   

“Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC. Karena ini kereta cepat Jakarta-Bandung ya harusnya berhenti benar-benar di Bandung,” ujar Moeldoko. 

Menurut Moeldoko, upaya peningkatan perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kenyamanan yang akan didapat oleh penumpang Kereta Cepat. Salah satunya terkait ketersediaan kursi di kereta feeder saat sudah sampai di Padalarang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper